Senin, 23 November 2015

Laporan Observasi Lapangan Magang 1 di SMP N 3 Sukoharjo



LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN/ MAGANG 1
DI SMP N 3 SUKOHARJO
Untuk syarat kelulusan UK 4 mata kuliah Profesi Kependidikan / Magang 1
Dosen Pengampu:
Dra.Sularmi,M.Pd



Disusun oleh:

Nama   : Anggi Yoga Pramanda
                                    Nim     : K6414007




PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SURAKARTA

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan observasimagang 1 di SMP N 3 Sukoharjo tepat pada waktunya. Semoga laporan  ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca untuk menjadi seorang guru yang profesional
Dalam penulisan dan penyusunan laporan  ini tidak lepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1.      Dosen pembimbing mata kuliah ini Dra.Sularmi, M.Pd.
2.      Kepala Sekolah SMP N 3 Sukoharjo Suratman,S.Pd.M.Pd
3.      Guru PKn sebagai guru model Erlina Subiyarti,S.Pd
4.      Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril mapun materil
Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.                                                           Surakarta,    Juni 2015
                                                                                                                         penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB    I           PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................... ........... 5
C.     Tujuan............................................................................................................ ........... 5
D.    Manfaat ......................................................................................................... ........... 6
E.     Metodologi .................................................................................................... ........... 6
BAB    II         PEMBAHASAN
A.    Tinjauan Pustaka............................................................................................ ........... 7
B.     Kultur Sekolah............................................................................................... ........... 8
C.     Kompetensi Kepribadian............................................................................... ........... 10
D.    Kompetensi Sosial..................................................................................................... 11
E.     Kompetensi Pedagogik.................................................................................. ........... 13
BAB    III        PENUTUP
A.    Kesimpulan...................................................................................................... ........... 16
B.     Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. ........... 17
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
1)      Latar Belakang
Pendidikan itu sendiri dapat dilakukan dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Pendidikan yang dilakukan diluar sekolah bisa dilakukan dengan cara belajar secara autodidak maupun belajar secara langsung pada alam, sedangkan pendidikan didalam sekolah ada unsure berupa pendidik, peserta didik serta bahan ajar yang telah dipersiapkan dan dirancang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Salah satu unsur terpenting dalam proses pembelajaran didalam sekolah adalah peranan guru sebagai pendidik.
Guru dianggap sebagai komponen yang paling penting karena guru dituntut mampu memahami, mendalami, melaksanakan dan akhirnya mencapai tujuan dari adanya pendidikan itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru yang mempunyai kompetensi berpengaruh besar terhadap efektivitas pembelajaran dan pada akhirnya mempengaruhi prestasi anak didik. Sehingga dengan demikian keberadaan guru yang berkompetensi merupakan syarat mutlak hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas.  Untuk mewujudkan guru yang memiliki kompetensi, pemerintah menuntut agar para pendidik memiliki suatu kompetensi yang baik guna menunjang profesi yang dijalankan olehnya. semenjak tahun 2007 mengadakan program sertifikasi bagi semua guru, baik guru yang berstatus pegawai negeri sipil maupun guru yang berstatus non-pegawai negeri sipil (swasta).
Pelaksanaan sertifikasi guru merupakan komitmen pemerintah sebagai implementasi amanat Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, yakni mewujudkan guru yang berkualitas dan profesional. Jika guru gagal dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, maka gagal lah juga proses pembentukan sumber daya manusia yang berkompeten. Akibatnya seperti apa yang saat ini sedang negara kita rasakan yaitu adanya krisis multidimensional yang oleh sebagian besar pengamat pendidikan mengatakan bahwa guru lah yang paling bertanggung jawab dalam gagalnya pendidikan nasional yang ternyata hanya mampu menghasilkan alumni yang kurang berkualitas. Untuk itu kami menyusun laporan magang tentang observasi guru mata pelajaran khususnya guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan di SMP N 3 Sukoharjo sebagai salah satu syarat mata kuliah profesi kependidikan/ magang 1 dalam kurikulum KKNI program strata satu.
2)      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut.
1.    Bagaimana kultur sekolah yang terjadi di SMP N 3 Sukoharjo yang telah lama di bina dalam lingkungan sekolah tersebut ?
2.    Bagaimana kompetensi guru dalam kompetensi kepribadian seorang guru di SMP N 3 Sukoharjo pada umumnya dan khususnya pada guru model?
3.    Bagaimana kompetensi guru dalam kompetensi sosial seorang guru di SMP N 3 Sukoharjo pada umumnya dan khususnya pada guru model?
4.    Bagaimana kompetensi guru dalam kompetensi pedagogik seorang guru di SMP N 3 Sukoharjo pada umumnya dan khususnya pada guru model?

3)      Tujuan Penulisan
      Adapun penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui kultur sekolah khususnya SMP N 3 Sukoharjo sebagai sekolah model dalam dunia pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
2.    Untuk  memberikan gambaran tentang bagaimana kompetensi kepribadian kepada kita sebagai calon pendidik dengan melakukan observasi kepada guru model
3.    Untuk  memberikan gambaran tentang bagaimana kompetensi kepribadian kepada kita sebagai calon pendidik dengan melakukan observasi kepada guru model
4.    Untuk  memberikan gambaran tentang bagaimana kompetensi kepribadian kepada kita sebagai calon pendidik dengan melakukan observasi kepada guru model
4)      Manfaat Penulisan
Adapun penulisan laporan  ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1.    Manfaat Teoretis
a.    Memberikan sumbangan ilmiah bagi khasanah pengetahuan ilmu pendidikan.
b.    Memperkaya pengetahuan tentang latar belakang adanya kompetensi kompetensi sebagai guru yang profesional
c.    Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai referensi tentang dunia pendidikan.

2.    Manfaat Praktis
a.    Memberikan gambaran tentang kultur sekolah, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi pedagogik khususnya SMP N 3 Sukoharjo sebagai tempat observasi.
b.    Menambah motivasi dan inspirasi tentang pengembangan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia dan memberikan bekal kepada calon pendidik tentang bagaimana untuk menjadi guru yang profesional
5)      Metodologi Penulisan
Penulisan laporan ini menggunakan metode observasi lapangan dengann metode wawancara kepada guru model. Metode ini dipilih karena memiliki validitas yang cukup baik dan lebih bisa dipertanggungjawabkan karena berasal dari figur guru yang sesungguhnya. Selain itu metode studi pustaka juga membantu apabila mempertimbangkan keterbatasan waktu. Sumber-sumber yang dipilih dalam penulisan laporan ini adalah observasi lapangan berupa wawancara kepada guru model dan literature kepustakaan berupa buku-buku.

BAB II
PEMBAHASAN
1)      Tinjauan Pustaka
Menurut UU No. 14/2005 (UUGD) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan seorang guru berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Menurut UU no 14 tahun 2005 tentang  Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencangkup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuaannya.
Menurut Hamzah B. Uno kompetensi profesional guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh guru agar ia dapat melakasankan tugas mengajar.
Pendapat lain dikemukakan oleh Martinis Yamin,kompetensi profesional yang harus dimiliki guru meliputi:
1.      Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya
2.      Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan.
3.      Penguasaan proses-proses kependidikan ,keguruan dan pembelajaran siswa.
Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Sesuai PP no.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidkan pasal 28 (3) menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai agen pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.       Kompetensi pedagogik
b.      Kompetensi kepribadian
c.       Kompetensi sosial
d.      Kompetensi profesional
2)      HASIL OBSERVASI
1)      Kultur Sekolah
Dalam aspek kultur sekolah ini indikator yang digunakan dalam observasi wawancara antara lain:
a.       Kedisiplinan warga sekolah
b.      Hubungan sosial antar warga sekolah
c.       Hubungan antar sekolah dengan komite sekolah
d.      Hubungan antar warga sekolah dengan orang tua wali
e.       Kegiatan rutin sekolah
Ø  Kedisipilinan warga sekolah
Adanya peraturan tentang tata tertib yang ditempelkan di setiap kelas. Selain tanggung jawab dari wali kelas tapi guru guru yang lain. Namun jika ada siswa yang masih membandel maka akan menajdi tanggung jawab dari guru BK. Ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah sangat tinggi, tapi ada juga siswa yang tidak menaati peraturan dengan prosentase yang sangat kecil. Untuk sanksi yang diberikan jika pelanggaran yang bersifat ringan hanya sebatas teguran saja namun ada juga pengembalian siswa kepada orang tua jika melanggar dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Untuk guru, kepala sekolah hanya menegur guru yang melanggar hanya secara umum untuk semua guru, karena adanya rasa sungkan. Dan jumlah guru yang melanggar pun juga kecil.
Ø  Hubungan sosial antar warga sekolah
Semua warga sekolah terlibat dalam acara yang diadakan oleh sekolah biasanya terlebih dahulu membentuk panitia. Dalam pembentukan panitia misalnya Dies Natalis sekolah guru melibatkan siswa terutama OSIS untuk menjadi panitia nya. Kemudia hubungan guru dengan pengawas sekolah juga terjalin dengan baik. Sesama guru juga saling menghormati, siswa dengan guru juga berhubungan baik. Agar hubungan guru dan siswa dapat terbentuk dnegan baik maka adanya ikatan antara guru dan siswa melaului jika bertemu meyapa atau mencium tangan.
Ø  Hubungan antar sekolah dengan komite sekolah
Suatu sekolah tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya susatu komite. Di SMP N 3 Sukoharjo ini juga terdapat komite sekolah. Komite sekolah ini juga mempunyai agaenda rutin berupa rapat rapat dalam mebahas pembanguan sekolah, ujian nasional, usaha untuk memajukan sekolah.
Ø  Hubungan antar warga sekolah dengan orang tua
Sekolah dengan wali murid juga ada sebuah pertemuan. Pertemuan rutin yang biasanya diadakan ialah saat pembagian hasil belajar/raport pada akhir semester. Juga untuk wali kelas IX juga sering mengadakan pertemuan guana membahas tentang bagaimana cara untuk mensukseskan siswa dalam mengerjakan ujian nasional. Untuk pengambilan raport peserta didik tidak boleh diwakilkan. Namun terdapat pengecualian jika ada wali siswa yang bekerja diluar kota atau sibuk maka pengambilan hasil belajar bisa diwakilkan kepada sesorang dengan ditunjukan surat kuasa, karena pertemuan ini sangat penting dimana guru akan menyampaikan perkembangan anak di sekolah.
Ø  Sikap peserta didik terhadap warga sekolah
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa sikap semua warga sekolah sangat baik. Semua warga sekolah saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Ø  Kegiatan rutin warga sekolah
Adanya kegiatan kebersihan setiap ada tes ujian karena kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Kemudian ada juga jum’at sehat yang rutin diadakan setiap sebulan sekali. Kegiatan jum’at sehat ini berupa jalan-jalan keleling kampung guna meningkatkan ikatan antara warga sekolah dengan warga di sekitar lingkungan sekolah
2)      Kompetensi kepribadian
Dalam aspek kompetensi kepribadian ini indikator yang digunakan dalam observasi wawancara antara lain;
a.       Perilaku yang dapat diteladani
b.      Menampilkan diri sebagai pribadi yang mempunyai karakter
c.       Tanggung jawab dan etos kerja
d.      Bangga dan percaya diri sebagai pendidik
e.       Berperilaku yang baik
f.        Penerapan kode etik
Ø  Perilaku yang dapat diteladani
Guru dalam mengajar dikelas kepedulian guru kepada siswa tinggi karena siswa kebanyakan diatas rata-rata maka materi yang disampaikan juga lebih mudah. Jika ada guru yang terlambat datang ke ruang kelas maka ketua kelas akan datang ke kantor guru menghubungi guru yang bersangkutan untuk mengajar. Selain itu wali kelas  memberikan motivasi kepada anak didik guru-guru juga memberikan motivasi kepada anak didik. Sedangkan pemberian motivasi guru biasanya diberikan oleh kepala sekolah melalui pembinaan kepala sekolah. Guru juga berpenampilan sopan saat mengajar dengan mengenakan seragam yang telah ditentukan sesuai dengan hari yang ditentukan. Jika ada guru tidak memakai seragam biasanya kepal sekolah menegur tetapi secara umum juga untuk menumbuhkan rasa malu guru jika tidak tertib berseragam.
Ø  Menampilkan diri sebagai pribadi yang mempunyai karakter
Seorang guru yang menjadi panutan anak didiknya hendaknya selalu menaati peraturan sekolah, bersikap tegas kepada pelanggar tata tertib, saling menyayangi anak didik walau bukan anak sendiri dan selalu dapat dijadikan contoh yang baik untuk anak didik.
Ø  Tanggung jawab dan etos kerja
Tidak selamanya guru selalu mengajar di kelas. Guru juga pernah meninggalkan KBM di kelas.  Seorang guru meninggalkan kelas juga harus dengan alasan yang jelas. Misalnya alasan dinas maka seorang guru tersebut dapat dimaklumi. Namun untuk kegiatan sosial kemasyarakatan misalnya among tamu tetangga maka juga dapat dimaklumi. Namun jika dengan alsan yang tidak jelas maka guru akan mendapat teguran dari kepala sekolah karena meninggalkan kelas. Dalam meninggalkan kelas guru model biasanya memerikan tugas pengganti karena kelas kosong. Ketua kelas diberikan amanah untuk mencatat siswa yang ramai.
Ø  Bangga dan percaya diri sebagai pendidik
Bahwa profesi guru itu timbul dari dalam suara hati. Tidak semua orang bisa menjadi guru. Hanya merekalah yang mempunyai panggilann hati yang mau menjadi guru. Walaupun gaji guru tidaklah setinggi gaji profesi yang lain namun profesi guru ini mempunyai kedudukan yang tinggi dimata Tuhan. Selain itu sekarang ini banyak para calon mahasiswa yangberlomba-lomba untuk memasuki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan karena peluang pekerjaan guru sekarang banyak diminati.
Ø  Berperilaku yang baik
Untuk menyikapi sering terjadinya anak mencontek saat ujian atau ulangan guru model memberikan peringatan kepada anak didik jika mencontek maka dinyatakan langsung remidi dan disuruh merangkum materi yang diujikan. Hukuman ini untuk menimbulkan efek jera kepada peserta didik dan menanamkan kejujuran dan hukumannya pun juga mendidik. Kemudian untuk penilaian kepada peserta didik dilakukan terbuka sesuia dengan hasil pekerjaan siswa saat mengerjakan ujian atau ulangan namun juga ditmabha dengan nilai keseharian seperti perilaku. Untuk mengetahui bagaimana hasil ujian atau ulangan para siswa setiap ujian selalu dibagikan. Pembagian ujian ini berguna untuk mengevaluasi siswa sejauh mana ia dpata memeahami materi yang telah diasmpaikan oleh guru.
Ø  Penerapan kode etik
Guru di SMP N 3 Sukoharjo disini telah melaksanakan dan menataati kode etik. Terlaksananya kode etik disini seorang guru telah sadar dari dalam diri bahwa seorang guru ialah panutan bagi muridnya maka guru haruslah selalu berpedoman pada kode etik keguruan
3)      Kompetensi Sosial
Dalam aspek kompetensi sosial ini indikator yang digunakan dalam observasi wawancara antara lain;
a.       Sikap dan perilaku sesuai dengan norma
b.      Menjalin hubungan baik dengan teman sejawat murid, dan anak didik
c.       Adaptasi lingkungan kerja
d.      Komunikasi ilmiah secara efektif,empatik, dan santun
Ø  Sikap dan perilaku sesuai dengan norma
Selain guru memberikan materi di dalam buku guru juga memberikan contoh konkret perilaku yang sesuai norma. Misalnya ada anak yang mebuang sampah sembarangan kemudian guru tersebut mengingatkan anak tersebut untuk memungutnya kembali dan membuannya ditempat sampah. Selain dari tekstual buku guru juga memberikan tuga berupa pemanfaatan televisi. Televisi sekarang ini telah banyak menayangkan sinetron yang bermuatan negatif untuk mengajarkan anak tentang manfaat televisis guru meberikan tugas anaka disuruh mendengarkan berita lalu berita tersebut dicatat dan bagaimana sikap anak tersebut terhadap berita yang dicatat. Konsekuensi dari anak yang melanggar norma-norma jika hanya ringan maka hanya berupa teguran saja ,tetapi juga sampai pengembalian anak didik kepada orang tua jik aanak membandel dan dengan pertimbangan pertimbangan tetrtentu.
Ø  Menjalin hubungan baik dengan teman sejawat murid, dan anak didik
Hubungan guru dengan teman sejawat biasanya terjalin sewaktu istirahat guru bergurau atau mengobrol di ruang guru. Dengan anak didik biasanya anak didik diajak untuk mengobrol untuk membahas bagaiaman permasalahan yang dialamai anak didik tentang kesulitan dalam pembelajaran. Guru dan wali murid hubungan terjalin dengan guru memberikan contact personnya kepada wali siswa. Dari situlah wali dapat menghubungi guru tentang bagaiman keadaanya anak didik sewaktu disekolah dan sebagai tempat untuk mengetahui dan tempat berkonsultasi tentang perkembangan anak didik sewaktu disekolah. Selain diruang guru ,guru guru juga mempounya organisasi profesi misalnya PGRI,MGMP,dan koperasi sekolah. Dari organisasi itu biasanya ada rapat rutin untuk membahas masalah masalah tentang bagaimana cara meningkatakan pendidikan.
Ø  Adaptasi lingkungan kerja
Kebetulan juga guru model merupakan guru baru di SMPN 3 Sukoharjo karena baru sja mendpat surat pindah tugas. Adaptasi yang dilakukan guru model dilkingkunagn SMP N 3 Sukoharjo ini adalah saling menegur sapa entah itu tua atau muda tanpa memandang usia. Kemudian guru bertanya kepada salah seorang teman untuk menceritakan karakter dari masingmasing guru. Dan untuk anak didik biasanya murid yang lebih dulu menyapa gurunya jadi tidaklah sulit untuk beradaptasi dengan murid
Ø  Komunikasi ilmiah secara efektif,empatik, dan santun
Kebanyakan bahasa yang digunakan dalam proses pembelajran banyak mengunakan bahasa Jawa, karena bahasa Jawa adalaha bahasa ibu namun juga sering menggunakan juga bahsa Indonesia. Penggunaanbahsa Jawa ini dimaksudkan karena anak mudah menangkap metri jika mengguankan bahsa sehari hari yang mereka gunakan. Kemudian untuk menumbuhkan komunikasi guru selalu memberikan contoh sesuai dengan materi. Misalnya demokrasi. Siswa juga diajarkan bagaimana cara demokrasi yang baiak dan sesuai dnegan peraturan.
4)      Kompetensi Pedagogik
Dalam aspek kompetensi pedagogil ini indikator yang digunakan dalam observasi wawancara antara lain;
a.       Usaha meningkatakan kualitas pembelajaran
b.      Mengkomunikasikan hasil inovasi dengan teman sejawat
c.       Permasalahan peserta didik
d.      Upaya menangani peserta didik
e.       Komitmen guru
f.        Pemanfaatan ICT
Ø  Usaha meningkatkan kualitas pembelajaran
Sebelum melakukan pembelajran guru meberikan motivasi atau semangat kepada anak didiknya. Kemudian cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ini. Anak anak diajak untuk sharing/tukar pikiran. Anak diberikan tugas untuk mebuat soal yang berkaitan dengan materi namun tidak boleh mencontoh dari buku. Kemudian soal ini ditukarkan kepada teman teman secara acak. Dari kegiatan inilah anak bisa dijadikan sumber belajar karena anak satu sama lain bia saling membantu menjawab materi yang disampaikan sehingga timbullah komunikasi timbal balik antara siswa. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan pada akhir pembahasan bab sebagai media evaluasi.
Ø  Mengkomunikasikan hasil inovasi dengan teman sejawat
Melalui organisasi profesi misal MGMP yang rutin diadakan pertemuan biasanya dalam pertemuan tersebut membahas tentang bagaimana cara untuk meningkatkan pembelajaran. Melalui pertemuan tersebut biasanya muncul inovasi baru yang dapat dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan pemeblajaran yang berkualiatas.
Ø  Permasalahan peserta didik
Untuk mengahadapi anak yang mempunayai permasalahan dengan belajar. Guru biasanya mendekati anak dan menanyakan hal apa yang dirasa sulit dalam memahami materi. Dengan pendkatan inilah anak bisa menyampaiakn kesulitan nya sehingga guru dapat meberikan soluis untuk membantu permasalhan anak tersebut.
Ø  Upaya menangani peserta didik
Untuk menangani anak yang membandel guru tidak harus menbegur anak tersebut didepan umum dengan mengurnya didepan umum justru membuat anak tersebut maki jadi bandelnya. Solusi untuk menangani anak yang membandel ialah anak diajak keruang khusu yang sepi kemudian diberikan nasihat nasihat yang halus atau sindiran ahrlus dengan perlakuakn tersebut anak akan merasa mendpatkan rasa kasih sayang dari seorang guru dan anak yang bandel tersbut akan mempunyai rasa malu.
Ø  Komitmen guru
Profesi guru itu tidaklah hanya sebatas mengajar dan membimbing anak didiknya . namun seorang guru juga harus mampu membuat anak didiknya untuk lebih baik lagi dan berguna bagi masyarakat banyak dan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu saja
Ø  Pemanfaatan ICT
Semua kelas di SMP N 3 Sukoharjo telah menggunakan LCD semua. Namun guru model lebih suka dengan menulis dipapan tulis. Dengan menulis dipapan tulis maka anak juga akan ikut menulis dan materi yang disampiakan lebih mengena ke anak didik. Namun jika denagn LCD nak akan malas menulis karena anak hanya akan mengcopy materi dengan meminta softfile kepada guru dan tidak mengena ke pemahaman anak didik



























BAB III
PENUTUP
1)      KESIMPULAN
Dari observasi lapangan yang dilakukan di SMP N 3 Sukoharjo dapat kita ambil kesimpulan bahwa sekolah dan guru model telah dapat dijadikan contoh karena telah memenuhi standar profesional sebagai seorang guru
Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Kompetensi  yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai agen pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Kompetensi pedagogik
b.      Kompetensi kepribadian
c.       Kompetensi sosial
d.      Kompetensi profesional
Jadi dapat disimpulkan guru profesional yang berkompetensi adalah guru yang memiliki kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan dapat melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dengan tindakan yang cerdas serta penuh tanggung jawab.

2)      SARAN
Sebagi calon guru yang profesional hendaknya kita memilki empat kompetensi yang harus dimiliki yang meliputi hal di atas. Dari kompetensi-kompetensi tersebut guru harus mampu mengembangkan sendiri potensi yang dimilikinya. Dengan potensi yang dimiliki oleh guru diharapkan dapat  peserta didik mampu lebih baik.





DAFTAR PUSTAKA
Usada. 2009. Profesi Kependidikan. Surakarta. Yuma Pustaka.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar