Selasa, 07 Februari 2017

Ekologi Kewarganegaraan di SMP School for Children of Indonesia



LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH ALAM SMP
SCHOOL FOR CHILDREN OF INDONESIA (SCI) SURAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Agraria yang diampu oleh Dr.Triana Rejekiningsih, SH, KN, M.Pd.


Disusun Oleh:

1.      Anggi Yoga P                  ( K6414007 )
2.      Ani Rochana                   ( K6414010 )
3.      Ika Wahyuningsih          ( K6414030 )
4.      Lisa Agustini                   ( K6414036 )
5.      Wahyuningsih                 ( K6414055 )
6.      Zakariya                         ( K6414059 )


PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SURAKARTA

 
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik buruknya suatu peradaban kelak, sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang dapat mengembangkan pribadi, wacana ke depan, cara berpikir, cara menyikapi permasalahan. Selain itu, pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memecahkan masalah secara metodologis, mampu bergaul dengan orang lain, mampu memahami dirinya, hidup mandiri bersama masyarakat luas serta mampu menggunakan kemampuannya untuk mengatasi segala permasalahan hidup.
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu cara untuk mendapatkan pengajaran dan pendidikan adalah melalui sekolah. Dengan bersekolah mereka mendapatkan ilmu untuk bekal masa depan mereka. Dengan pandangan seperti ini kemudian melahirkan pengertian bahwa pendidikan adalah pembelajaran di sekolah formal untuk tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah jadi bisa dikatakan pendidikan adalah sebuah persekolahan (Utomo Dananjaya, 2005:13). Dalam hal ini dapat terlihat jelas bahwa pandangan tersebut dalam memaknai pendidikan sangatlah sempit. Disisi lain, makna pendidikan tidaklah sesempit itu yaitu pendidikan bukan hanya sekedar persekolahan saja tetapi juga merupakan proses pembelajaran yang bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya (Nasution, 2011: 10).
Seperti kita ketahui bersama bahwa sistem pendidikan di negeri kita sangatlah carut marut. Tidak ada kejelasan mengenai kurikulum yang setiap tahunnya berubah. Belum lagi ditambah sistem kelulusan yang hanya mengandalkan nilai ujian nasional yang setiap tahunnya naik semakin tinggi sehingga memaksa siswa untuk lebih ekstra keras dalam belajar karena kehidupan tiga tahun sekolah hanya dipertaruhkan dalam tiga hari saja. Hal tersebut kemudian memberikan beban mental yang sangat berat kepada anak didik agar dapat memenuhi ekspektasi yang diharapkan orang tua. Dalam perkembangannya yang demikian membuat para orang tua kemudian menggantungkan harapan masa depan anak mereka kepada sekolah-sekolah formal pada umumnya. Padahal seperti kita ketahui bersama lembaga sekolah pada umumnya hanya menekankan pada transfer knowledge yang hanya berlaku searah yaitu dari guru ke murid.
Berangkat dari apa yang diuraikan diatas kemudian banyaklah bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang kemudian berinovasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan sekolah yang ada di Indonesia. Mereka membuat terobosan-terobosan baru untuk mengubah citra pendidikan yang membatasi dan mengekang serta tidak membebaskan potensi anak tersebut menjadi lebih terbuka dan membebaskan para siswa dari pengekangan dan pembatasan yang kemudian menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajarannya dimana siswa bisa lebih menggali dan mengembangkan potensinya dengan baik sehingga kemudian membentuk siswa yang bukan hanya cerdas secara intelektual tetetapi juga secara emosional serta dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Contoh dari lembaga pendidikan yang membuat inovasi ini salah satunya adalah sekolah alam. Sekolah alam adalah sebuah konsep pendidikan yang mendekatkan anak-anak kepada alam sekitar serta menjadikan alam sebagai media dalam pembelajaran.
Berangkat dalam hal inilah peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai sekolah alam tersebut. Karena konsep sekolahnya yang inovatif dan bisa dikatakan sebagai sekolah yang membebaskan dan sekolah alam juga menawarkan sesuatu yang berbeda dari sekolah lainnya. Sekolah alam yang akan menjadi objek penelitian dari peneliti adalah School For Children of Indonesia (SCI) yang terletak di Priyambada RT 05 RW 01, Bacem, Langenharjo, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. SCI adalah sebuah sekolah alam dari KB, TK SD SMP yang bertujuan untuk mendekatkan anak-anak pada alam, meningkatkan kesadaran alam dan kepedulian pada lingkungan. Peneliti memih sekolah tersebut dikarenakan konsep sekolahnya yang menarik dimana sekolah tersebut merupakan sekolah ramah anak, di mana anak-anak didampingi dalam proses tumbuh kembangnya, sehingga potensi optimal dapat ditumbuhkan. Selain itu, sekolah tersebut juga memberikan fondasi kebiasaan dan karakter, EQ dan SQ secara holistik serta mampu mendekatkan anak dengan alam serta menjadikan alam sebagai media pembelajaran.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Bagaimana gambaran umum sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI)?
2.    Bagaimana sistem kurikulum yang berlaku di sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI) ?
3.    Bagaimana implementasi dan pengaplikasian konsep agraria dalam sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI)?
1.3  Tujuan Observasi
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Untuk mengetahui gambaran umum sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI).
2.  Untuk mengetahui sistem kurikulum yang berlaku di sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI).
3.  Untuk mengetahui implementasi dan pengaplikasian konsep agraria dalam sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI).









BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Gambaran Umum Sekolah Alam School For Children of Indonesia (SCI)
A.  Identitas Sekolah
Nama Sekolah             : Sekolah Alam School For Children of Indonesia
  (SCI)
Alamat Sekolah          : Priyambada RT 05 RW 01, Bacem, Langenharjo, 
                                      Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.
No. Telp                      : 0895-0634-2016
Jumlah Siswa              : 60 Siswa
Pelaksanaan Observasi
Narasumber                 : Vina (Guru SMP Sekolah Alam SCI)
Tempat Kegiatan        : Gazebo Sekolah Alam School For Children of
  Indonesia  (SCI)
Tanggal Observasi      : 25 Oktober 2016
Waktu Observasi         : 10.00 – 12.00 WIB
B.  Visi Misi Sekolah Alam School For Children of Indonesia (SCI)
VISI
Menjadi lembaga pendidikan terdepan dalam hal sistem pendidikan unggulan yang memperjuangkan hak asasi anak khususnya dalam kaitannya dengan pendidikan.
MISI
Adapun misi dari sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI) sebagai berikut:
1)      Mengawal tumbuh kembang anak didik secara optimal, meliputi sosial emosi, karakter, dan akademik (bahasa dan kognitif) serta menanamkan pengertian ke-Tuhan-an.
2)      Mengedukasi orang tua wali murid untuk memastikan anaknya mendapatkan pemenuhan hak asasi anak dan mengetahui arah dan tujuan jangka panjang tentang pendidikan anaknya.
3)      Mengedukasi tenaga pendidik dan kependidikan dan pihak lain yang terkait tentang pendidikan berdasarkan hak asasi anak.
4)      Mengedukasi masyarakat tentang pendidikan berdasarkan hak asasi anak.
C.  Latar Belakang Sejarah Berdirinya Sekolah Alam School For Children of Indonesia (SCI)
Sejarah berdirinya sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI) adalah berawal dari kursus bahasa Inggris pada tahun 2003 dimana selama kurang lebih 7 tahun lembaga kursus tersebut mengamati bahwa dengan berjalannya waktu banyak siswa yang merasakan stress atau beban karena banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajarinya. Berangkat dari hal tersebut lembaga kursus tersebut menyimpulkan bahwa pada umumnya banyak siswa yang bisa membaca dan menulis tetapi mereka tidak dapat memahami apa yang telah didapatkan di lembaga belajar tertentu sehingga dari hal tersebut kemudian ada inisatif dari para pendidik lembaga kursus tersebut untuk mendirikan sekolah alam.
Sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI) didirikan dengan tujuan untuk mendekatkan anak-anak pada alam, meningkatkan kesadaran alam dan kepedulian pada lingkungan. Dengan kata lain, sekolah alam tersebut lebih ditekankan pada kesadaran dari masing-masing peserta didik untuk melakukan apa yang menjadi potensi atau keunggulan dirinya sehingga siswa merasakan kesenangan dan kebebasan selama proses belajar mengajar berlangsung tetetapi juga dibatasi dengan aturan-aturan yang berlaku disekolahan tersebut. Selain itu, menurut informan bahwa sistem pendidikan di Indonesia saat ini tidak semuanya dapat mengaplikasikan kurikulum tersebut melihat berbagai karakteristik dan cara berpikir yang berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
Sekolah Alam SCI mulai diritis pada tahun tahun 2009 dimana pada waktu baru dibuka sekolah alam khusus PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Setelah para pendidik SCI mengamati bahwa terdapat perkembangan siswa PAUD yang cukup signifikan maka dibukalah sekolah alam pada tahun 2012 untuk siswa SD sampai SMA. Awalnya sekolah alam SCI berada di ruko Solo Baru yaitu di jalan Ir. Soekarno akan tetetapi setelah berjalannya waktu, sekolah alam SCI pindah di Priyambada RT 05 RW 01, Bacem, Langenharjo, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sekolah alam tersebut dikelilingi oleh beberapa gazebo dan bangunan utama yang terdiri dari 2 lantai dimana bangunan tersebut kebanyakan menggunakan bahan-bahan dari alam seperti bambu, daun kering dan sebagainya. Dalam penggunaan gazebo setiao minggunya selalu di rolling dimana pada minggu pertama siswa berada di bangunan utama kemudian minggu berikutnya berada di gazebo. Hal tersebut untuk meminimalisir rasa bosan dan jenuh dari peserta didik. Apabila kita memerhatikan secara komprehensif di dalam sekolah SCI semua meja kursi selalu menghadap keluar tidak kedepan. Menurut informan meja kursi dihadapkan keluar agar siswa mampu melihat dan mengamati hal-hal yang berada diluar yang kemudian dapat dijadikan bahan pembelajaran bahwa masih banyak fenomena di luar sana yang harus dipecahkan dan diselesaikan dengan cara yang tepat.
Perlu diketahui bahwa sekolah alam SCI menerapkan konsep back to nature dimana para siswa dibekali dengan ilmu lingkungan yang sangat baik seperti diajarkannya menanam dengan menggunakan hidroponik, memproduksi kompos dan mengelola sampah organik dan non organik, bahkan di akhir tahun mereka selalu memanen apa yang telah ditanamnya seperti sayuran kangkung, sawi dan selada. Hasil tanaman tersebut biasanya dibeli oleh orangtua dari muridnya dan juga dijual dipasar tradisional. Keunikan dari sekolah alam SCI adalah siswa SCI dalam berkomunikasi menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain itu, siswa dari SCI juga sangat beragam kaitannya dengan agama mulai dari islam, kristen, katolik, hindu, dan tionghoa. Hal yang menjadi kebanggan bagi pendidik SCI adalah kebanyakan dari siswa SCI mempunyai sikap yang aktif, kritis dan inovatif sehingga mereka mampu membuat roket dan rangkaian listrik sendiri dengan baik.
2.2    Sistem Kurikulum yang Berlaku Di Sekolah Alam School For Children Of Indonesia (SCI)
Kurikulum yang diterapkan pada SCI yakni kolaborasi antara kurikulum internal yang merupakan kreasi atau buatan dari guru di SCI dan kurikulum nasional berupa KTSP sehingga menghasilkan tiga sistem pembelajaran yang dilakukan secara berkelanjutan yaitu :
1.    Skill Development Project
Sistem pembelajaran ini berbasis pada project yakni anak-anak belajar melalui projek-projek. Contoh :
a.    Proyek pembuatan kompos dan  hidroponik yang hasil akhirnya di jual di outlet-outlet
b.   Proyek Media
c.    Life Skill yakni mengasah ketrampilan anak melalui kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya sehingga anak tidak hanya sekedar mengetahui tetapi juga mampu memposisikan dirinya secara langsung untuk melakukan kegiatan tersebut. Contoh pada kegiatan memasak dimana melalui kegiatan ini anak-anak diajarkan untuk memasak dari bahan-bahan yang diproduksi sendiri seperti memasak kangkung, membuat jus mangga, strowberry dan sebagainya. Dari kegiatan ini kemampuan anak berupa memasak dapat digali dan terasah. Contoh selanjutnya yakni anak-anak diajak ke pasar tradisional dan modern yang diharapkan mampu membandingkan jenis-jenis pasar yang berkembang di dalam masyarakat.
d.   Leadership yaitu melatih jiwa kepemimpinan yang dilakukan pada kegiatan diskusi struktur organisasi dalam kelas, berperan untuk menerapkan struktur organisasi di desa seperti berperan sebagai ketua RT, Lurah, Sekretaris, Bendahara dsb.
2.    Diskusi
Adalah sistem pembelajaran berbasis pada kelompok-kelompok, biasanya di SCI menerapkan model-model pembelajaran kelompok berbasis learning by doing seperti Quiz dan Group in time. Contoh penerapan pada kedua model diskusi tersebut yakni pada mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
a.       Bahasa
1)      Mengenal huruf
2)      Mengenal kata
3)      Mengenal jenis-jenis kata
4)      Mengenal jenis-jenis kalimat. 
3.    Tugas
Melalui sistem pembelajaran tugas ini, anak-anak diajarkan dan belajar tentang kemandirian. Adapun tugas ini dimaksudkan agar anak-anak mengerti atau paham terhadap planning yang diberikan tentang tugas yang harus mereka kerjakan, biasanya mengacu kepada kurikulun nasional. Hal yang biasanya dilakukan dalam sistem pembelajaran kelas ini adalah kegiatan outing class yakni kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar ruang kelas. Contoh kegiatan pembelajaran Outing Class yang telah diterapkan SCI yakni pada mata pelajaran PKn tentang materi keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia. Kegiatan tersebut diawali dengan anak-anak diajak oleh guru ke tempat-tempat ibadah supaya anak-anak bisa melakukan wawancara dengan pemuka agama masing-masing. Seperti yang telah dilakukan pada hari Senin, 17 Oktober 2016, anak-anak SCI mengunjungi Pura di UNS untuk mengenal corak budaya-agama Hindu sehingga dari sini anak-anak belajar memahami tentang perbedaan yang ada di Indonesia secara nyata dan mereka secara aktif dapat menanyakan semua hal yang belum diketahui kepada pemuka agama masing-masing secara langsung. Melalui kegiatan tersebut akan membuat anak tidak hanya memperoleh informasi berupa pendapat, melainkan berupa fakta mengenai agama dan keyakinan masyarakat tersebut.
2.3    Implementasi dan Pengaplikasian Konsep Agraria Dalam Sekolah Alam School For Children Of Indonesia (SCI)
A.    Implementasi dan Pengaplikasian Konsep Agraria di Sekolah Alam SCI
Sekolah alam School for Children of Indonesia (SCI) adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan (alam) dalam seluruh aktivitas sekolah. Sebagian besar kegiatan belajar mengajar di Sekolah alam SCI tidak dilakukan di dalam ruangan, melainkan di alam terbuka. Siswa di latih untuk lebih berani dalam bereksplorasi. Dalam sekolah alam SCI guru bertindak sebagai fasilitator. Siswa diberikan kebebasan (yang masih dalam koridor) untuk belajar tentang segala hal yang ingin diketahuinya. Nilai teori bukan hal utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran di sekolah alam. Siswa justru lebih dididik untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dari kegiatan di sekolah.
a.    Kurikulum :
1)   Membangun kepribadian,sosial, dan emosi
2)   Komunikasi, bahasa, dan membaca
3)   Pemecahan masalah, memberikan alasan, dan matematika
4)   Mengetahui dan memahami lingkungan
5)   Pembangunan fisik (badan/tubuh)
6)   Pembanguan kreativitas
Sekolah alam SCI menganut 2 sistem kurikulum yakni kurikulum internal yang dibuat oleh SCI sendiri yakni melalui Yayasan Cerdas Indonesia dan Kurikulum Nasional yang diterapkan pada sekolah formal lainnya. Untuk ujian sendiri karena sekolah SCI adalah sekolah nonformal, maka untuk ujian nasional sendiri siswa SCI menginduk ke sekolah formal dan ijazah yang dipakai adalah ijazah penyetaraan sehingga tidak menjadi masalah jika ingin melanjutkan ke sekolah formal. Di sekolah SCI ini juga mengadakan program-program yang berkaitan dengan alam dan agraia yakni:
1)   Produksi Kompos
Dengan memanfaatkan dedaunan atau sisa-sisa makanan, siswa dilatih untuk membuat kompos yang dijadikan sebagai pupuk organik dalam kegiatan praktek menanam di lingkungan sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari kompos tersebut yaitu merusak lingkungan.
2)   Bank Sampah
Siswa setiap hari atau setiap minggu akan menabung sampah, dalam hal ini adalah sampah barang-barang yang tidak terpakai. Di akhir semester sampah-sampah siswa yang telah terkumpul akan dibagikan kepada siswa dimana hasil menabung sampah siswa akan dijual. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat berlatih untuk dapat memanfaatkan barang barang yang tidak dipakai yang bisa menimbulkan pencemaran tetapi juga dapat menghasilkan uang.
3)   Menyortir Sampah
Siswa diajarkan untuk menyortir barang barang organik dan non organik. Penyortiran barang ini dimaksudkan akan penggunaan sampah tidak tercampur-campur sehingga lebih mudah dalam pengolahannya.
4)   Menanam Hidroponik
Siswa diajarkan untuk menanam tumbuhan khusunya sayuran dengan media air melalui hidroponik (peralon-peralon). Hasil tanaman siswa ini jika sudah bisa dipanen biasanya akan diperjualbelikan kepada orang tua siswa. Tanaman hidroponik sendiri selain bermutu gizi yang tinggi karena tidak ada campuran bahan kimia tetapi juga penanaman secara hidroponik tidak merusak ekosistem lingkungan yang ada.
b.    Metode pembelajaran
Dalam membangun kemampuan memberikan alasan dan matematika, siswa di dorong untuk memahami “bagaimana sesuatu bekerja” dan membuat prediksi berdasarkan aktivitas sehari-hari mereka.  Kreativitas dan seni membantu mereka untuk membangun sisi kreatif dan akan terhubung dengan suatu tema atau konsep yang dipelajarinya. Semua itu akan terjalin dengan mempelajari dunia di sekitar anak. Pohon-pohon, rumput, bunga, bambu, batu, kaca, pelangi, sungai, binatang, burung-burung dan sekitarnya adalah sebuah pelajaran alami yang dapat mendorong dan mendukung seluruh proses belajar mengajar. Anak dibebaskan dari tekanan ‘mengejar’ nilai dan rangking. Mereka didorong untuk menumbuhkan tradisi ilmiah. Prestasi setiap siswa tidak dilihat dengan membandingkan prestasi siswa lainnya, tetapi dari upaya mereka untuk memaksimalkan potensi diri menjadi lebih baik. Menurut pengajar SCI belajar yang baik adalah belajar yang dapat menjadikan sesuatu lebih menyenangkan dan tidak membebani siswa.
SCI membebasakan guru dan murid untuk berkreasi dalam belajar mengajar. Kreativitas guru dan murid tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai. Guru tidak sekedar mengajar tetapi juga mendidik. Guru juga tak jadi panutan tetapi menjadi teman.
c.    Proses belajar
Proses pembelajaran di Sekolah Alam SCI menyandarkan pada 4 pilar :
1)   Pengembangan akhlak melalui teladan
2)   Pengembangan logika dan daya cipta melelui experiental learning
3)   Pengembangan kepemimpinan dengan metode outing class
4)   Pengembangan kemampuan berwirausaha.
Dalam setiap harinya proses pembelajaran dibagi menjadi tiga sesi:
1)   Skill development project
Proses belajar mengajar melalui sebuah proyek dengan memanfaatkan banyak media dan di dalamnya dimuatkan materi pelajaran seperti matematika, IPS, PKn, IPA, dll. Bentuk dari skill development projek misalnya dengan adanya outing class. Outing class sendiri melatih sikap leadership siswa dimana dalam setiap kegiatan outing class siswa yang ditunjuk sebagi ketua selalu bergantian. Dalam kegiatan outing class ini siswa mengkoordinasikan tugas masing-masing individu melalui ketua baik pembayaran, pembagian tugas dan lain-lain. Setelah di adakannya kegiatan outing class biasanya melakukan presentasi untuk memaparkan hasil informasi yang telah di cari.


2)   Diskusi
Sesi grup time ini memasukan konsep pelajaran misalnya matematika. Dalam sesi ini siswa diajarakan untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan konsep yang telah diberikan sehingga pelajaran tidak hanya terkotak tetapi berkembang sesuai dengan pemahaman siswa.
3)   Kartu tugas
Dalam sesi ini kurikulum nasional diterapkan.  Siswa bisa belajar mandiri melalui penjadwalan materi apa yang akan ia kerjakan dalam minggu ini.

















BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.    Sejarah berdirinya sekolah alam School For Children of Indonesia (SCI) adalah berawal dari kursus bahasa Inggris pada tahun 2003 dimana selama kurang lebih 7 tahun lembaga kursus tersebut mengamati bahwa dengan berjalannya waktu banyak siswa yang merasakan stress sehingga para pelajar berinisatif untuk mendirikan sekolah alam. Tujuan didirikannya SCI adalah untuk mendekatkan anak-anak pada alam, meningkatkan kesadaran alam dan kepedulian pada lingkungan. Sekolah alam SCI juga lebih ditekankan pada kesadaran dari masing-masing peserta didik untuk melakukan apa yang menjadi potensi atau keunggulan dirinya tetapi juga dibatasi dengan aturan-aturan yang berlaku disekolahan tersebut.
2.    Kurikulum yang diterapkan pada SCI yakni kolaborasi antara kurikulum internal yang merupakan kreasi atau buatan dari guru di SCI dan kurikulum nasional berupa KTSP sehingga menghasilkan tiga sistem pembelajaran yang dilakukan secara berkelanjutan yaitu Skill Development Project, diskusi dan tugas.
3.    Sekolah alam School for Children of Indonesia (SCI) adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan (alam) dalam seluruh aktivitas sekolah. Di sekolah SCI juga mengadakan program-program yang berkaitan dengan alam dan agraia yaitu produksi kompos, bank sampah, menyortir sampah dan menanam hidroponik.
3.2  Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
1.    Untuk dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa SCI maka perlu pengintegrasian yang baik antara guru, siswa dan pendidik.
2.    Sebaiknya sekolah alam SCI lebih ditingkatkan dalam hal pengorganisasi dan manajemen kurikulumnya.
LAMPIRAN GAMBAR