KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah”Pendidikan berkualitas dan masyarakat masa depan” tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam mempelajari dasar,prinsip,dan tujuan pendidikan.
Dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Orang
tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moral
mapun materiil.
2. Dosen
pembimbing mata kuliah ini Drs Ngadino Y,M.Pd.
3. Dan
umumnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi dalam
penyelesaian makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Surakarta, November
2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN DEPAN.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................... 4
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................... ........... 5
C. Tujuan............................................................................................................ ........... 5
BAB
II PEMBAHASAN
A. Dasar
Pendidikan........................................................................................... ........... 6
B. Prinsip
Pendidikan......................................................................................... ........... 7
C. Tujuan
Pendidikan..................................................................................................... 7
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan...................................................................................................... ........... 16
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................................ 17
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan
di Indonesia menjadi bahan pembicaraan. Pembicaraan tersebut bukan disebabkan
oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena
kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini
disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Salah satunya adalah memasuki
abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun
teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia
tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru,
dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu
pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh
setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah
menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk
pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber
daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di
negara-negara lain.
Setelah kita amati, nampak jelas
bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan
formal maupun informal
Maka dari itu perlu adanya
suatu upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. Tujuannya adalah
untuk menciptakan manusia Indonesia yang unggul dan mampu mengatasi pecepatan
perkembangan global yang mungkin dapat membuat Indonesia semakin berkembang,
tetapi juga dapat membuat masyarakat Indonesia semakin terpuruk jika tidak
mampu menghadapinya. Salah satu upaya yang pasti adalah dengan jalan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri, baik itu dari segi
ketrampilan, akal maupun dari segi karakter atau moral.
2. Rumusan
Masalah
a) Bagaimana
Pendidikan yang berkualitas?
b) Bagaimana
kualitas pendidikan di Indonesia?
c) Apa
saja tuntutan masyarakat masa depan dan bagaimana cara mengatasinya?
d) Bagaimana
peran kurikulum2013 terhadap kualitas pendidikan di Indonesia dan masyarakat
masa depan?
3. Tujuan
Penulisan
a) Untuk
menjelaskan maksud dari Pendidikan yang berkualitas
b) Untuk
mengetahui kualitas Pendidikan di Indonesia
c) Untuk
mendiskripsikan mengenai tuntutan masyarakat dimasa depan dan cara
mengatasinya.
d) Untuk
mengetahui peran kurikulum 2013 terhadpa kualitas Pendidikan di Indonesia dan
masyarakat masa depan.
4. Landasan
Teori
BAB II
ISI
A.Tinjauan
Pustaka
Arti dasar dari kata kualitas menurut Dahlan Al-Barry
dalam Kamus Modern Bahasa Indonesia adalah “kualitet” yaitu “mutu, baik buruknya barang”. Seperti halnya yang dikutip oleh
Quraish Shihab yang mengartikan kualitas sebagai tingkat baik buruk sesuatu
atau mutu sesuatu.
Menurut Supranta kualitas adalah sebuah kata yang bagi
penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Guets
dan Davis dalam bukunya Tjiptono menyatakan kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan.
Kualitas
pendidikan menurut Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar merupakan kemampuan lembaga
pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan belajar seoptimal mungkin.
Jadi Pendidikan
yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas, yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang
mampu menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai
tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa
yang akan datang (harapan bangsa).
Dari beberapa definisi diatas tentang mutu atau kualitas ada beberapa
elemen dasar bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni: 1) Kualitas meliputi
usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; 2) Kualitas mencakup produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan dan 3) Kualitas merupakan kondisi yang
selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang
berkualitas pada saat yang lain).
B.
Pembahasan
1.
Pendidikan
yang Berkualitas
Pendidikan
yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di masa
mendatang. Pendidikan
yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan
potensi peserta didik, sehingga peserta
didik mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan
yang dihadapi.
v Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan.Dalam hal
ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar
pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
- Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya.Dimana,masyarakat
merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu
sebagai objek dari pendidikan.
v Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin
terpuruk. Faktor-faktor tersebut yaitu :
1. Rendahnya
Kualitas Sarana Fisik
2. Rendahnya
Kualitas Guru
3. Rendahnya
Kesejahteraan Guru
4. Rendahnya
Prestasi Siswa
5. Kurangnya
Pemerataan Kesempatan Pendidikan
6. Rendahnya
Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
7. Mahalnya
Biaya Pendidikan
v . Solusi
Pendidikan di Indonesia
·
Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah
sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan.
Seperti diketahui sistem pendidikan sangat
berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks
sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain
meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk
pendanaan pendidikan.
·
Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal
teknis yang berkait langsung dengan pendidikan.
Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi
siswa.
b. Standar
nasional pendidikan di Indonesia
a) Standar isi, adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
b) Standar proses, adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
c) Standar pendidik dan tenaga
kependidikan, adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun
mental, serta pendidikan dalam jabatan.
d) Standar sarana dan prasarana, adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang
ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
e) Standar pengelolaan, adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional, agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
f) Standar pembiayaan, adalah standar
yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang
berlaku selam satu tahun.
g) Standar penilaian pendidikan, adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Ada empat (4) standar kualitas
pendidikan dalam urutan prioritasnya adalah sebagai berikut : guru (teacher),
kurikulum (curriculum), atmosfer akademik (academic atmosphere), dan sumber
keilmuan (academic resource). Berikut ini uraian dari standar kualitas diatas :
1. Guru (Teacher)
Guru
juga harus bertanggung jawab dalam membangun atmosfer akademik di dalam kelas. Guru
perlu menekankan nilai-nilai inti yang berhubungan dengan pengembangan sikap
ilmiah dan kreatif dalam setiap tugas yang diberikan kepada siswanya, dalam
membimbing siswa memecahkan suatu persoalan atau juga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari siswa
2. Kurikulum (Curriculum)
Dalam
kurikulum, juga harus diperhatikan bagaimana menjaga agar materi-materi yang
diberikan dapat menantang siswa sehingga tidak membuat mereka merasa bosan
dengan pengulangan-pengulangan materi saja. Kurikulum juga harus memuat secara
jelas mengenai cara pembelajaran (learning) dan cara penilaian (assesment) yang
digunakan di dalam kelas
3. Atmosfer Akademik (Academic
Atmosphere)
Atmosfer
akademik bertujuan untuk membentuk karakter siswa terutama berkaitan dengan
nilai-nilai akademik utama yaitu sikap ilmiah dan kreatif.
2. Masyarakat Masa Depan
a. Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2
disebutkan bahwa: "Pendidikan nasional adalah pendidikan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman."
Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang
hams dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan
karyanya itu (Koentjaraninggrat,1974:I9). Kebudayaan itu dapat:
1. Berwujud ideal yakni
ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
2. Berwujud kelakuan
yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Berwujud fisik yakni
hasil karya manusia.(Koentjaraningrat 1974:1522).
Ciri
ciri masyarakat masa depan
1. Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi
yaitu suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu negara tertentu akan tersebar
dengan cepat ke seluruh pelosok dunia, dari perkotaan sampai pedesaan, serta
akan mempunyai pengaruh terhadap manusia dan masyarakat dimana pun di dunia
ini. Menurut Emil Salim( 1990;8-9) terdapat empat bidang kekuatan gelombang
globalisasi ynag paling kuat dan menonjol daya dobraknya yakni bidang-bidang
iptek, ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan. Beberapa kecenderungan
globalisasi dari empat bidang tersebut sebagi berikut:
a.
Bidang
iptek yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat
b.
Bidang
ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa
mengenal batas-batas negara.
c.
Bidang
lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagi pertemuan
internasional.
d.
Bidang
pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan
budaya-budaya nusantara.
Banyak gagasan dalam
menghadapi globalisasi yang menekankan perlunya berfikir dan berwawasan global
namun harus tetap menyesuaikan keputusan dan tindakan dengan keadaan nyata di
sekitarnya. Semboyan yang semakin luas di sekitarnya adalah “ think globally
but ac locally” ( Mochtar Buchori, 1990:17). Untuk latar Indonesia yang
berbhineka tunggal Ika, hal itu tidak hanya dipertimbangkan aspek nasional
tetapi juga aspek local di daerah yang bersangkutan.
2.
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
iptek yang semakin
cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu cirri utama dari masyarakat masa
depan. Globalisasi
perkembangan IPTEK tersbut dapat berdampak positif ataupun negative,tergantung
pada kesiapan bangsa besrta kondisi social- budayanya untuk menerima limpahan
informasi atau teknologi tersebut. Segi positifnya antara lain memudahkan untuk
mengikuti perkembangan iptek yang terjadi di dunia. Sedangkan segi negatifnya
akan timbul apabila kondisi social- budayanya belum siap menerima limpahan itu
( Pratiwi Sudarsono, 1990: 14-15).
Percepatan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan landasan ontologism,epistemologis, dan aksiologisnya (Filsafat Ilmu, 1981: 9-15).
Percepatan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan landasan ontologism,epistemologis, dan aksiologisnya (Filsafat Ilmu, 1981: 9-15).
Menurut Francis Bacon “ ilmu adalah kekuasaan”. Dan
kalau ilmu adalah kekuasaan maka teknologi merupakan alat kekuasaan atas:
a.
Manusia,
yakni demi kemaslahatan atau sebaliknya mengeksploitasi manusia itu
b.
Kebudayaan,
yakni memperkaya dan memperkuat kebudayaan atau melunturkan nilai-nilai budaya
yang dapat menimbulkan krisis identitas budaya.
c.
Alam,
yakni memanfaatkan sambil menjaga kelestariannya ataukah memusnahkan seluruh
kehidupan di bumi.
Globalisasi
perkembangan iptek yang cepat tersebut adalah peluang dan tantangan. Terbuka
peluang bagi kita untuk menikuti perkembangan iptek tersbut secara dini
sebaliknya apabila masyarakat belum siap menerimanya, maka akan berubah menjadi
tantangan.
3.
Perkembangan Arus Komunikasi
yang Semakin Padat dan Cepat
Perkembangan
komunikasi dengan arus informasi yang semakin padat dan akan dipercepat di masa
depan, mencakup keseluruhan unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut.
Sumber pesan mencakup keseluruhan unsur-unsur kebudayaan, mulai dari sistem dan
upacara keagamaan sampai dengan, bahkan terutama sistem teknologi dan
peralatan.
a.
Yusufhadi Miarso(1997)mengemukakan bahwa
perkembangan dalam era reformasi ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Meningkatkan daya muat dalam
mengumpulkan informasi, menyimpan dan menyajikan
b.
Meningkatkan kecepatan penyajian informasi
c.
Melimpahnya miniaturisasi perangkat kelas
d.
Keragaman pilihan informasi
e.
Biaya perolehan informasi dari jarak
jauh semakin menurun
f.
Kemudahan penggunaan produk informasi
g.
Distribusi informasi semakin luas
h.
Meningkatnya kegunaan informasi.
Hal ini tak akan memungkinkan semakin cepatnya
perkembangan ilmu pengetahuan sehingga masa mendatang merupakan masa yang
sangat dinamis, sangat cepat berubah. Kecepatan arus komunikasi merangsang
pihak-pihak tertentu untuk menciptakan dan menghasilkan system dan alat
komunikasi yang lebih canggih lagi, sehingga dapat dikatakan masa datang itu
adalah masa era komunikasi.
4.
Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya
kebutuhan layanan profesionalisme dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Karena perkembangan IPTEK akan makin cepat serta perkembangan arus informasi
yang semakin padat dan tepat, maka
anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta
daya kritis yang semakin tinggi. Menurut
Howsam, et.al. (1976: 7-9) mengemukakan suatu pandangan historis tentang
profesi dengan lima lingkaran konsentris dari titik tengah berturut-turut:
1)
Profesi
tertua yakni hukum, kesehatan, teologi, dan dosen.
2)
Profesi baru
yakni arsitektur, insinyur (engineering), dan optometri.
3)
Pekerjaan
yang segera diakui sebagai profesi (emergent professions), umpamanya pekerja
sosial yang masih semiprofesional akan segera diakui sebagai professional.
4)
Semi
profesional
5)
Pekerjaan
yang biasa yang tidak berusaha memperoleh status professional.
Berdasarkan pendapat tersebut ternyata bahwa proses profesionalisasi terus
berlangsung, dan dalam masyarakat di masa depan hal itu semakin memegang
peranan penting.
Dengan orientasi perkembangan dan globalisasi yang mendunia
setiap layananpun akan ditingkatkan setaraf dengan layanan yang berlaku secara
internasional, untuk tenaga-tenaga yang disiapkan adalah tenaga yang spesialis,
berkompeten dan professional. Kalau
dahulu untuk menjadi karyawan hotel persyaratannya tidaklah sukar, tetapi
sekarang karena tuntuan profesionalitas, maka mereka harus lulusan akademi
perhotelan, menguasai beragam bahasa asing. Muncullah berbagai akademi dan
sekolah khusus seperti akademi pariwisata, sekolah menengah pariwisata, program
diploma 3, 2 dan 1 dalam bidang perbankan, sekretaris, manajemen dan bahasa
asing. Barangkali sudah banyak sekali sekolah atau akademi yang menyiapkan
tenaga-tenaga spesial dab professional ini untuk meningkatkan pelayanan di era
yang mendunia yang akan datang
Status professional memerlukan persyaratan yang berat,
sehingga tidak semua jenis pekerjaan dapat memperolehnya. Sehinga tuntutan mutu
layanan professional tersebut semakin tinggi pula hal itu menuntut suatu kerja
sama antar tenaga professional yang semakin erat. Dengan demikian, kualitas
hidup dan kehidupan manusia dalam masyarakat di masa depan akan lebih baik
lagi.
b. Upaya
Pendidikan dalam Mengantisipasi Masyarakat Masa Depan
Sesuai
dengan penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989,fungsi pendidikan diarahkan bukan
hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan
masyarakat.
1.
Tuntutan
bagi Manusia Masa Depan
v
Menurut
Makaminan
Makagiansar, peserta didik
(1990) perlu mengembangkan empat hal pokok dari peserta didik, yaitu:
a.
Kemampuan mengantisipasi (anticipate) perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan .
b.
Kemampuan dan sikap untuk mengerti
dan mengatasi situasi (cope).
c.
Kemampuan mengakomodasikan (accommodate), utamanya perkembangan
IPTEK serta perubahan yang diakibatkannya
d.
Kemampuan
mereorientasi (reorient), utamanya Kemampuan seleksi (filter) terhadap arus informasi yang
diperoleh.
v Menurut Mayjen Sadijiman (1972: 10-11) yang menekankan kemampuan yang
diperlukan manusia Indonesia berdasarkan fungsinya, yakni :
a.
Pekerja yang
terampil yang menjadi bagian utama dari mekanisme produksi ( dalam arti luas)
yang haru lebih efektif dan efisien.
b.
Pemimpin dan
manajer yang efektif, yang memiliki kemampuan berfikir, mengambil keputusan
yang tepat pada waktunya serta mengendalikan pelaksanaan dengan cakap dan
berwibawa.
c.
Pemikir yang
mampu menentukan/memelihara arah perjalanan dan melihat segala kemungkinan di
hari depan.
v
Tuntutan Bagi Manusia Indonesia Masa Depan
(Manusia Modern)
Mempertimbangkan
beberapa keadaan yang akan berkembang pada masa depan itu sesuai denga
kecenderungan yang ada tadi, maka agar kita survive, berhasil dan sukses, perlu
diperhatikan beberapa tuntutan yang diharapkan dimiliki oleh manusia masa depan
itu, antara lain ialah :
a)
Memiliki sikap yang terbuka,
memiliki wawasan internasional dan seimbang dengan itu memiliki wawasan
nusantara dan ketahanan nasional agar tidak lebur dengan adanya kecenderungan
globalisasi, aga jati diri sebagai bangsa exsist
b)
Menerapkan dan meningkatkan azas
pendidikan seumur hidup (long life education), karena dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, orang perlu belajar dan belajar
terus agar tidak ketinggalan dengan kemajuan yang terjadi, agar dapat memanfaatkan
perkembangan iptek tersebut secara tepat guna.
c)
Melengkapi sarana kehidupan dengan
alat-alat komunikasi yang up to date, karena arus komunikasi yang semakin cepat
dan padat kurang dapat ditangkap informasinya dengan cara-cara tradisional,
misalnya dengan surat kabar dan majalah. Pada masa sekarang ini saja bagi
orang-orang yang sangat merasa berkepentingan dengan informasi mereka menyewa
bahkan memiliki saluran internet, faximile, walaupun memang ada orang-orang
memakai telepon genggam sekedar gengsi, prestise, atau pajangan. Di era
informasi dan komunikasi orang-orang dituntut untuk cepat tanggap, dituntut
meningkatkan inisiatif dan kreativitas.
d)
Memiliki ilmu pengetahuan yang
bersifat khusus, memiliki spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu,
mengukuti program khusus tenaga kerja tertentu, penguasaan beberapa bahas
aasing dan penampilan yang layak untuk standard internasional.
2.
Pendidikan
yang diharapkan di Indonesia
Berdasarkan acuan normatif yang
berlaku ( UU RI No.20 tahun 2003) telah ditetapkan rumusan tujuan pendidikan di
Indonesia yang dapat dianggap sebagai profil manusia Indonesia di masa depan
yaitu:
“Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
a. Mencerdaskan kehidupan bangsa
Sesuai UUD
1945 alenia 4, tujuan utama dari pendidikan ialah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Indonesia agar bisa berpikir positif dalam segala aspek kehidupan,
karena dengan pikiran positif, jernih, dan bebas dari pikiran yang hanya
menuruti hawa nafsulah yang akan menyelesaikan masalah tanpa membawa masalah
lain
3.
Membentuk akhlak dan pribadi
bangsa
a.
Sesuai dengan UU SISDIKNAS tahun 2003 Indonesia ingin
membentuk karakter bangsa yang beriman, ,
bertaqwa, terampil, kreatif, inovatif, mandiri, bertanggung jawab. Selain itu
bangsa Indonesia diharapkan menjadi pribadi yang jujur, ikhlas serta berakhlakul
karimah lainnya demi kemajuan bangsa. Pendidikan menanamkan nilai dan
norma terhadap para peserta didik agar menjauhi segala tindakan yang menyimpang
dalam masyarakat.
4.
Menjadikan pemuda sebagai
pemimpin bangsa yang adil dan bertanggungjawab
Pemuda memiliki ketajaman ingatan yang tajam, mudah bersosialisasi, kemudahan untuk berpikir dan memunculkan ide-ide, suara yang lantang, mental dan jasmani yang sehat dan kuat. Dengan pendidikan yang berkualitas, tecetaklah para pemimpin bangsa yang adil dan bertanggung jawab, yang akan membawa perubahan bangsa ini menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
Pemuda memiliki ketajaman ingatan yang tajam, mudah bersosialisasi, kemudahan untuk berpikir dan memunculkan ide-ide, suara yang lantang, mental dan jasmani yang sehat dan kuat. Dengan pendidikan yang berkualitas, tecetaklah para pemimpin bangsa yang adil dan bertanggung jawab, yang akan membawa perubahan bangsa ini menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
5.
Memberantas kemiskinan dan
pengangguran
Zaman semakin maju dan berkembang
pesat, tantangan yang dihadapi pun semakin sulit dan rumit. Dengan adanya
sarana prasarana pendidikan yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kita dapat mengikuti perkembangan iptek yang ada. Dengan
berhasilnya kita dalam suatu pendidikan, baik itu di sekolah, di kursus ataupun
di majelis ilmu yang lain, kita mempunyai bekal untuk bekerja dan berusaha
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan khususnya mencapai kebahagiaan di dunia dan
di akhirat kelak. Sehingga kemiskinan
dan pengangguran berkurang seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pendidikan.
3. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
Sesuai
dengan penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989,fungsi pendidikan diarahkan bukan
hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan
masyarakat.
Dari penjelasan tersebut kajian tentang upaya mengantisipasi masa depan
melalui pendidikan diarahkan pada:
a.
Perubahan
Nilai dan Sikap
Dalam sikap dapat dibedakan menjadi tiga aspek yaitu:
1). Aspek kognitif seperti pemahaman tentang objek sikap.
2). Aspek afektif yang sangat dipengaruhi oleh nilai dan dapat sangat
subjektif seperti setuju atau tak setuju, suka atau benci, dan sebagainya.
3). Aspek konatif yang mendorong untuk bertindak sesuai dengan sikap,
antara lain: Sesuatu yang dibentuk/dipelajari, dapat diubah namun prosesnya
daapt berlangsung sangat lambat, selalu mempunyai segi-segi perasaan dan
motivasi, serta objeknya dapat berupa satu hal tertentu atau kumpulan daru dua
hal tersebut.
Pembentukan atau pengubahan nilai dan sikap dalam diri seseorang dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembiasaan, internalisasi nilai melalui
ganjaran-hukuman, keteladanan (modeling), teknik klarifikasi nilai, dan
sebagainya.
Perubahan nilai dan
sikap dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian
rupa sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek
pelestarian dan aspek pembaruan. Pendidikan harus selalu menjaga secara
seimbang pembentukan kemampuan mempertanyakan, disamping kemampuan menerima dan
mempertahankan. Keserasian dan keselarasan antara pelestarian dan pembaruan
nilai dan sikap akan memeberi peluang keberhasilan menjemput masa depan itu.
b. Pengembangan Kebudayaan
Salah
satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan
dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan
dengan sarana kehidupan manusia. Dewasa ini, kita tidak mungkin menutup diri
terhadap pengaruh kebudayaan lain. Oleh karena itu, yang dibutuhhkan adlah
memperkuat ketahanan budaya, sehingga dapat memanfaatkan pengaruh positif serta
menghindari pengaruh negatif dari kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan
merupakan faktor menentukan dalam membangun danmemperkuat ketahanan budaya
tersebut.
Empat dimensi yang harus terdapat
dalam pengembangan kebudayaan dunia masa kini menurutUNESCO:
1. Afirmasi atau penegasan dimensi
budaya dalam proses pembangunan karena pembangunan akan hampa jika tidak
diilhami oleh kebudayaan masyarakat atau bangsa yang bersangkutan.
2. Me-reafirmasi dan mengembangkan
identitas budaya, dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas
budayanya.
3. Partisipasi, yakni dalam
pengembangan suatu bangsa dan Negara maka partisipasi yang optimal dari
masyarakat adalah mutlak diperlukan.
4. Memajukan kerja sama budaya
antar bangsa yang merupakan tuntutan mutlak era globalisasi.
c. Pengembangan Sarana Pendidikan
Khusus
untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat
beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan.
Santoso S. Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi
tersebut yaitu:
1)
Pendidikan untuk pengembangan iptek dipilih terutama
dalam bidang yang vital. Seperti manufakturing pertanian.
2)
Pendidikan untuk
pengembangan keterampilan manajemen, termasuk penguasaan bahasa asing.
3)
Pendidikan untuk pengolahan kependudukan,
lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap
menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia
4)
Pendidikan untuk
pengembangan sistem nilai.
5)
Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan
dan pelatihan.
4.
Peran kurikulum 2013 terhadap kualitas
pendidikan di Indonesia dan masyarakata masa depan
Berbagai
pihak mengalinis dan perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi
sekaligus berbasis karakter yang dapat
membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang
sesuai dengan tuntutan perkembangan
zaman dan tuntutan teknologi. Oleh karena itu,merupakan langkah yang positif
ketika pemerintah merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan
jenjang pendidikan,termasuk dalam pengembangan kurikulum 2013. Kurikulum 2013
lebih ditekankan pada pendidikan karakter. Melalui pengembangan kurikulum 2013
yang berbasis karakter dan kompetensi, diharapkan bangsa ini menjadi bangsa
yang bermartabat,dan masyarakatnya memilki nilai tambah ,dan nilai juang
sehingga kita bisa bersaing,besanding,bahkan bertanding dengan bangsa bangsa
lain dalam percaturan global. Hal ini memungkinkan implementasi kurikulum 2013
betul-betul menhasilakan insan yang produktif,kreatif,dan berkarakter.melaului
implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan tematik dan kontekstual
diharapkan peserta didik mampu secara
mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuaannya,mengkaji dan
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai nilai karakter dan akhlak mulia
sehingga mampu menghadapi masa depan yang penuh tuntutan
Daftar pustaka
httpwww.slideshare.netkzai2artikel-pendidikan-12033694
Ok
BalasHapusOk
BalasHapus