Selasa, 02 Desember 2014

PENDIDIKAN BERKUALITAS DAN MASYARAKAT MASA DEPAN



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalahPendidikan berkualitas dan masyarakat masa depan” tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari dasar,prinsip,dan tujuan pendidikan.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1.      Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moral mapun materiil.
2.      Dosen pembimbing mata kuliah ini Drs Ngadino Y,M.Pd.
3.      Dan umumnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi dalam penyelesaian makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Surakarta,    November 2014


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB    I           PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................... ........... 5
C.     Tujuan............................................................................................................ ........... 5
BAB    II         PEMBAHASAN
A.    Dasar Pendidikan........................................................................................... ........... 6
B.     Prinsip Pendidikan......................................................................................... ........... 7
C.     Tujuan Pendidikan..................................................................................................... 7
BAB    III        PENUTUP
A.    Kesimpulan...................................................................................................... ........... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17









BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi bahan pembicaraan. Pembicaraan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain. Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.
Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal
                Maka dari itu perlu adanya suatu upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. Tujuannya adalah untuk menciptakan manusia Indonesia yang unggul dan mampu mengatasi pecepatan perkembangan global yang mungkin dapat membuat Indonesia semakin berkembang, tetapi juga dapat membuat masyarakat Indonesia semakin terpuruk jika tidak mampu menghadapinya. Salah satu upaya yang pasti adalah dengan jalan meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri, baik itu dari segi ketrampilan, akal maupun dari segi karakter atau moral.
2.      Rumusan Masalah
a)      Bagaimana Pendidikan yang berkualitas?
b)      Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?
c)      Apa saja tuntutan masyarakat masa depan dan bagaimana cara mengatasinya?
d)     Bagaimana peran kurikulum2013 terhadap kualitas pendidikan di Indonesia dan masyarakat masa depan?
3.      Tujuan Penulisan
a)      Untuk menjelaskan maksud dari Pendidikan yang berkualitas
b)      Untuk mengetahui kualitas Pendidikan di Indonesia
c)      Untuk mendiskripsikan mengenai tuntutan masyarakat dimasa depan dan cara mengatasinya.
d)     Untuk mengetahui peran kurikulum 2013 terhadpa kualitas Pendidikan di Indonesia dan masyarakat masa depan.
4.      Landasan Teori



BAB II
ISI
A.Tinjauan Pustaka
Arti dasar dari kata kualitas menurut Dahlan Al-Barry dalam Kamus Modern Bahasa Indonesia adalah “kualitet”  yaitu “mutu, baik buruknya barang”.  Seperti halnya yang dikutip oleh Quraish Shihab yang mengartikan kualitas sebagai tingkat baik buruk sesuatu atau mutu sesuatu.
Menurut Supranta kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.  Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Guets dan Davis dalam bukunya Tjiptono menyatakan kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
 Kualitas pendidikan menurut Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.
Jadi Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang (harapan bangsa).
Dari beberapa definisi diatas tentang mutu atau kualitas ada beberapa elemen dasar bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni: 1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; 2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan dan 3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
B.               Pembahasan
1.      Pendidikan yang Berkualitas
Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di masa mendatang. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapi.
v  Kualitas Pendidikan di Indonesia
v  Faktor  yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia yaitu :
- Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan.Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
- Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya.Dimana,masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
v  Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Faktor-faktor tersebut yaitu :
1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik

2. Rendahnya Kualitas Guru
3. Rendahnya Kesejahteraan Guru
4. Rendahnya Prestasi Siswa
5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
6. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
7. Mahalnya Biaya Pendidikan
v  . Solusi Pendidikan di Indonesia
·         Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
·         Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
b. Standar nasional pendidikan di Indonesia
a) Standar isi, adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
b) Standar proses, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
c) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
d) Standar sarana dan prasarana, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
e) Standar pengelolaan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional, agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
f) Standar pembiayaan, adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selam satu tahun.
g) Standar penilaian pendidikan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Ada empat (4) standar kualitas pendidikan dalam urutan prioritasnya adalah sebagai berikut : guru (teacher), kurikulum (curriculum), atmosfer akademik (academic atmosphere), dan sumber keilmuan (academic resource). Berikut ini uraian dari standar kualitas diatas :
1. Guru (Teacher)
                        Guru juga harus bertanggung jawab dalam membangun atmosfer akademik di dalam kelas. Guru perlu menekankan nilai-nilai inti yang berhubungan dengan pengembangan sikap ilmiah dan kreatif dalam setiap tugas yang diberikan kepada siswanya, dalam membimbing siswa memecahkan suatu persoalan atau juga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa
2. Kurikulum (Curriculum)
            Dalam kurikulum, juga harus diperhatikan bagaimana menjaga agar materi-materi yang diberikan dapat menantang siswa sehingga tidak membuat mereka merasa bosan dengan pengulangan-pengulangan materi saja. Kurikulum juga harus memuat secara jelas mengenai cara pembelajaran (learning) dan cara penilaian (assesment) yang digunakan di dalam kelas
3. Atmosfer Akademik (Academic Atmosphere)
            Atmosfer akademik bertujuan untuk membentuk karakter siswa terutama berkaitan dengan nilai-nilai akademik utama yaitu sikap ilmiah dan kreatif.

2. Masyarakat Masa Depan
a. Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa: "Pendidikan nasional adalah pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman."
Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu  keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang hams dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu (Koentjaraninggrat,1974:I9). Kebudayaan itu dapat:
1.      Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
2.      Berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      Berwujud fisik yakni hasil karya manusia.(Koentjaraningrat 1974:1522).
Ciri ciri masyarakat masa depan
1.      Kecenderungan Globalisasi
 Globalisasi yaitu suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu negara tertentu akan tersebar dengan cepat ke seluruh pelosok dunia, dari perkotaan sampai pedesaan, serta akan mempunyai pengaruh terhadap manusia dan masyarakat dimana pun di dunia ini. Menurut Emil Salim( 1990;8-9) terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi ynag paling kuat dan menonjol daya dobraknya yakni bidang-bidang iptek, ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan. Beberapa kecenderungan globalisasi dari empat bidang tersebut sebagi berikut:
a.       Bidang iptek yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat
b.      Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
c.       Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagi pertemuan internasional.
d.      Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara.

Banyak gagasan dalam menghadapi globalisasi yang menekankan perlunya berfikir dan berwawasan global namun harus tetap menyesuaikan keputusan dan tindakan dengan keadaan nyata di sekitarnya. Semboyan yang semakin luas di sekitarnya adalah “ think globally but ac locally” ( Mochtar Buchori, 1990:17). Untuk latar Indonesia yang berbhineka tunggal Ika, hal itu tidak hanya dipertimbangkan aspek nasional tetapi juga aspek local di daerah yang bersangkutan.
2.      Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan iptek yang semakin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu cirri utama dari masyarakat masa depan. Globalisasi perkembangan IPTEK tersbut dapat berdampak positif ataupun negative,tergantung pada kesiapan bangsa besrta kondisi social- budayanya untuk menerima limpahan informasi atau teknologi tersebut. Segi positifnya antara lain memudahkan untuk mengikuti perkembangan iptek yang terjadi di dunia. Sedangkan segi negatifnya akan timbul apabila kondisi social- budayanya belum siap menerima limpahan itu ( Pratiwi Sudarsono, 1990: 14-15).
Percepatan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan landasan ontologism,epistemologis, dan aksiologisnya (Filsafat Ilmu, 1981: 9-15).
Menurut Francis Bacon “ ilmu adalah kekuasaan”. Dan kalau ilmu adalah kekuasaan maka teknologi merupakan alat kekuasaan atas:
a.       Manusia, yakni demi kemaslahatan atau sebaliknya mengeksploitasi manusia itu
b.      Kebudayaan, yakni memperkaya dan memperkuat kebudayaan atau melunturkan nilai-nilai budaya yang dapat menimbulkan krisis identitas budaya.
c.       Alam, yakni memanfaatkan sambil menjaga kelestariannya ataukah memusnahkan seluruh kehidupan di bumi.
Globalisasi perkembangan iptek yang cepat tersebut adalah peluang dan tantangan. Terbuka peluang bagi kita untuk menikuti perkembangan iptek tersbut secara dini sebaliknya apabila masyarakat belum siap menerimanya, maka akan berubah menjadi tantangan.
3.      Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
           
Perkembangan komunikasi dengan arus informasi yang semakin padat dan akan dipercepat di masa depan, mencakup keseluruhan unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut. Sumber pesan mencakup keseluruhan unsur-unsur kebudayaan, mulai dari sistem dan upacara keagamaan sampai dengan, bahkan terutama sistem teknologi dan peralatan.
a.       Yusufhadi Miarso(1997)mengemukakan bahwa perkembangan dalam era reformasi ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Meningkatkan daya muat dalam mengumpulkan informasi, menyimpan dan menyajikan
b.       Meningkatkan kecepatan penyajian informasi
c.        Melimpahnya miniaturisasi perangkat kelas
d.      Keragaman pilihan informasi
e.       Biaya perolehan informasi dari jarak jauh semakin menurun
f.       Kemudahan penggunaan produk informasi  
g.      Distribusi informasi semakin luas
h.      Meningkatnya kegunaan informasi.
Hal ini tak akan memungkinkan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan sehingga masa mendatang merupakan masa yang sangat dinamis, sangat cepat berubah. Kecepatan arus komunikasi merangsang pihak-pihak tertentu untuk menciptakan dan menghasilkan system dan alat komunikasi yang lebih canggih lagi, sehingga dapat dikatakan masa datang itu adalah masa era komunikasi.
4.      Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesionalisme dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan IPTEK akan makin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan tepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi. Menurut Howsam, et.al. (1976: 7-9) mengemukakan suatu pandangan historis tentang profesi dengan lima lingkaran konsentris dari titik tengah berturut-turut:
1)      Profesi tertua yakni hukum, kesehatan, teologi, dan dosen.
2)      Profesi baru yakni arsitektur, insinyur (engineering), dan optometri.
3)      Pekerjaan yang segera diakui sebagai profesi (emergent professions), umpamanya pekerja sosial yang masih semiprofesional akan segera diakui sebagai professional.
4)      Semi profesional
5)      Pekerjaan yang biasa yang tidak berusaha memperoleh status professional.
Berdasarkan pendapat tersebut ternyata bahwa proses profesionalisasi terus berlangsung, dan dalam masyarakat di masa depan hal itu semakin memegang peranan penting.

Dengan orientasi perkembangan dan globalisasi yang mendunia setiap layananpun akan ditingkatkan setaraf dengan layanan yang berlaku secara internasional, untuk tenaga-tenaga yang disiapkan adalah tenaga yang spesialis, berkompeten dan professional. Kalau dahulu untuk menjadi karyawan hotel persyaratannya tidaklah sukar, tetapi sekarang karena tuntuan profesionalitas, maka mereka harus lulusan akademi perhotelan, menguasai beragam bahasa asing. Muncullah berbagai akademi dan sekolah khusus seperti akademi pariwisata, sekolah menengah pariwisata, program diploma 3, 2 dan 1 dalam bidang perbankan, sekretaris, manajemen dan bahasa asing. Barangkali sudah banyak sekali sekolah atau akademi yang menyiapkan tenaga-tenaga spesial dab professional ini untuk meningkatkan pelayanan di era yang mendunia yang akan datang

Status professional memerlukan persyaratan yang berat, sehingga tidak semua jenis pekerjaan dapat memperolehnya. Sehinga tuntutan mutu layanan professional tersebut semakin tinggi pula hal itu menuntut suatu kerja sama antar tenaga professional yang semakin erat. Dengan demikian, kualitas hidup dan kehidupan manusia dalam masyarakat di masa depan akan lebih baik lagi.
b. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masyarakat Masa Depan
Sesuai dengan penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989,fungsi pendidikan diarahkan bukan hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masyarakat.
1.      Tuntutan bagi Manusia Masa Depan
v  Menurut Makaminan Makagiansar, peserta didik (1990) perlu mengembangkan empat hal pokok dari peserta didik, yaitu:
a.       Kemampuan mengantisipasi (anticipate) perkembangan  berdasarkan ilmu pengetahuan .
b.      Kemampuan dan sikap untuk mengerti dan  mengatasi situasi (cope).
c.       Kemampuan mengakomodasikan (accommodate), utamanya perkembangan IPTEK serta perubahan yang diakibatkannya
d.      Kemampuan mereorientasi (reorient), utamanya Kemampuan seleksi (filter) terhadap arus informasi yang diperoleh.
v  Menurut Mayjen Sadijiman (1972: 10-11) yang menekankan kemampuan yang diperlukan manusia Indonesia berdasarkan fungsinya, yakni :
a.       Pekerja yang terampil yang menjadi bagian utama dari mekanisme produksi ( dalam arti luas) yang haru lebih efektif dan efisien.
b.      Pemimpin dan manajer yang efektif, yang memiliki kemampuan berfikir, mengambil keputusan yang tepat pada waktunya serta mengendalikan pelaksanaan dengan cakap dan berwibawa.
c.       Pemikir yang mampu menentukan/memelihara arah perjalanan dan melihat segala kemungkinan di hari depan.
v  Tuntutan Bagi Manusia Indonesia Masa Depan (Manusia Modern)
Mempertimbangkan beberapa keadaan yang akan berkembang pada masa depan itu sesuai denga kecenderungan yang ada tadi, maka agar kita survive, berhasil dan sukses, perlu diperhatikan beberapa tuntutan yang diharapkan dimiliki oleh manusia masa depan itu, antara lain ialah :
a)      Memiliki sikap yang terbuka, memiliki wawasan internasional dan seimbang dengan itu memiliki wawasan nusantara dan ketahanan nasional agar tidak lebur dengan adanya kecenderungan globalisasi, aga jati diri sebagai bangsa exsist
b)      Menerapkan dan meningkatkan azas pendidikan seumur hidup (long life education), karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, orang perlu belajar dan belajar terus agar tidak ketinggalan dengan kemajuan yang terjadi, agar dapat memanfaatkan perkembangan iptek tersebut secara tepat guna.
c)      Melengkapi sarana kehidupan dengan alat-alat komunikasi yang up to date, karena arus komunikasi yang semakin cepat dan padat kurang dapat ditangkap informasinya dengan cara-cara tradisional, misalnya dengan surat kabar dan majalah. Pada masa sekarang ini saja bagi orang-orang yang sangat merasa berkepentingan dengan informasi mereka menyewa bahkan memiliki saluran internet, faximile, walaupun memang ada orang-orang memakai telepon genggam sekedar gengsi, prestise, atau pajangan. Di era informasi dan komunikasi orang-orang dituntut untuk cepat tanggap, dituntut meningkatkan inisiatif dan kreativitas.
d)     Memiliki ilmu pengetahuan yang bersifat khusus, memiliki spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu, mengukuti program khusus tenaga kerja tertentu, penguasaan beberapa bahas aasing dan penampilan yang layak untuk standard internasional.
2.      Pendidikan yang diharapkan di Indonesia
 Berdasarkan acuan normatif yang berlaku ( UU RI No.20 tahun 2003) telah ditetapkan rumusan tujuan pendidikan di Indonesia yang dapat dianggap sebagai profil manusia Indonesia di masa depan yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

a.       Mencerdaskan kehidupan bangsa
Sesuai UUD 1945 alenia 4, tujuan utama dari pendidikan ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia agar bisa berpikir positif dalam segala aspek kehidupan, karena dengan pikiran positif, jernih, dan bebas dari pikiran yang hanya menuruti hawa nafsulah yang akan menyelesaikan masalah tanpa membawa masalah lain

3.      Membentuk akhlak dan pribadi bangsa
a.       Sesuai dengan UU SISDIKNAS tahun 2003 Indonesia ingin membentuk karakter bangsa yang beriman, , bertaqwa, terampil, kreatif, inovatif, mandiri, bertanggung jawab. Selain itu bangsa Indonesia diharapkan menjadi pribadi yang jujur, ikhlas serta berakhlakul karimah lainnya demi kemajuan bangsa. Pendidikan menanamkan nilai dan norma terhadap para peserta didik agar menjauhi segala tindakan yang menyimpang dalam masyarakat.
4.      Menjadikan pemuda sebagai pemimpin bangsa yang adil dan bertanggungjawab
Pemuda memiliki ketajaman ingatan yang tajam, mudah bersosialisasi, kemudahan untuk berpikir dan memunculkan ide-ide, suara yang lantang, mental dan jasmani yang sehat dan kuat
. Dengan pendidikan yang berkualitas, tecetaklah para pemimpin bangsa yang adil dan bertanggung jawab, yang akan membawa perubahan bangsa ini menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
5.      Memberantas kemiskinan dan pengangguran
Zaman semakin maju dan berkembang pesat, tantangan yang dihadapi pun semakin sulit dan rumit. Dengan adanya sarana prasarana pendidikan yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita dapat mengikuti perkembangan iptek yang ada. Dengan berhasilnya kita dalam suatu pendidikan, baik itu di sekolah, di kursus ataupun di majelis ilmu yang lain, kita mempunyai bekal untuk bekerja dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan khususnya mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Sehingga kemiskinan dan pengangguran berkurang seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
3. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
Sesuai dengan penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989,fungsi pendidikan diarahkan bukan hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masyarakat.
Dari penjelasan tersebut kajian tentang upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan diarahkan pada:
a.       Perubahan Nilai dan Sikap
Dalam sikap dapat dibedakan menjadi tiga aspek yaitu:
1). Aspek kognitif seperti pemahaman tentang objek sikap.
2). Aspek afektif yang sangat dipengaruhi oleh nilai dan dapat sangat subjektif seperti setuju atau tak setuju, suka atau benci, dan sebagainya.
3). Aspek konatif yang mendorong untuk bertindak sesuai dengan sikap, antara lain: Sesuatu yang dibentuk/dipelajari, dapat diubah namun prosesnya daapt berlangsung sangat lambat, selalu mempunyai segi-segi perasaan dan motivasi, serta objeknya dapat berupa satu hal tertentu atau kumpulan daru dua hal tersebut.
Pembentukan atau pengubahan nilai dan sikap dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembiasaan, internalisasi nilai melalui ganjaran-hukuman, keteladanan (modeling), teknik klarifikasi nilai, dan sebagainya.
Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek pembaruan. Pendidikan harus selalu menjaga secara seimbang pembentukan kemampuan mempertanyakan, disamping kemampuan menerima dan mempertahankan. Keserasian dan keselarasan antara pelestarian dan pembaruan nilai dan sikap akan memeberi peluang keberhasilan menjemput masa depan itu.

b.   Pengembangan Kebudayaan
Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia. Dewasa ini, kita tidak mungkin menutup diri terhadap pengaruh kebudayaan lain. Oleh karena itu, yang dibutuhhkan adlah memperkuat ketahanan budaya, sehingga dapat memanfaatkan pengaruh positif serta menghindari pengaruh negatif dari kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan merupakan faktor menentukan dalam membangun danmemperkuat ketahanan budaya tersebut.
Empat dimensi yang harus terdapat dalam pengembangan kebudayaan dunia masa kini menurutUNESCO:
1.      Afirmasi atau penegasan dimensi budaya dalam proses pembangunan karena pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan masyarakat atau bangsa yang bersangkutan.
2.      Me-reafirmasi dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
3.      Partisipasi, yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara maka partisipasi yang optimal dari masyarakat adalah mutlak diperlukan.
4.      Memajukan kerja sama budaya antar bangsa yang merupakan tuntutan mutlak era globalisasi.

c.   Pengembangan Sarana Pendidikan
Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yaitu:
1)      Pendidikan untuk pengembangan iptek dipilih terutama dalam bidang yang vital. Seperti manufakturing pertanian.
2)       Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk penguasaan bahasa asing.
3)       Pendidikan untuk pengolahan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia
4)       Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai.
5)      Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan.

4. Peran kurikulum 2013 terhadap kualitas pendidikan di Indonesia dan masyarakata masa depan
Berbagai pihak mengalinis dan perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter yang dapat   membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai  dengan tuntutan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Oleh karena itu,merupakan langkah yang positif ketika pemerintah merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang pendidikan,termasuk dalam pengembangan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, diharapkan bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat,dan masyarakatnya memilki nilai tambah ,dan nilai juang sehingga kita bisa bersaing,besanding,bahkan bertanding dengan bangsa bangsa lain dalam percaturan global. Hal ini memungkinkan implementasi kurikulum 2013 betul-betul menhasilakan insan yang produktif,kreatif,dan berkarakter.melaului implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara  mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuaannya,mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai nilai karakter dan akhlak mulia sehingga mampu menghadapi masa depan yang penuh tuntutan










Daftar pustaka
httpwww.slideshare.netkzai2artikel-pendidikan-12033694


2 komentar: