1.
Kasus
umum pertama : keyakinan yang kuat pada masyarakat luas bahwa kondisi kritis
yang benar-benar sedang terjadi. Ketidakadilan atau masyarakat merasa tidak
diperlakukan dengan adil.
KASUS PEMBANTAIAN MESUJI
Sejak September 2011 masyarakat yang merasa tanahnya
tidak pernah mendapat ganti rugi melakukan panen kolektif secara bergilir
diatas lahan plasma.Dan sebelum melakukan panen masyarakat telah berkoordinasi
dengan Polres Tulang Bawang.
Seperti biasanya setiap satu minggu sekali masyarakat
melakukan panen dan tepatnya dilakukan jam 10.00 WIB pada 10/11. Petani yang
memiliki kendaraan diparkir dipinggir jalan. Sekitar jam 13.00 Brimob mengambil
paksa salah satu motor milik petani yang sedang diparkir dengan diseret
menggunakan truk ke markas Brimob di lokasi pabrik.
Mendapat khabar tesebut sekitar jam 14.45 puluhan
orang setelah selesai panen, bersama-sama menuju pos jaga Brimob untuk
menanyakan dan meminta dikembalikan motor yang disita. Namun belum tiba
dilokasi dan belum juga terucap kata, Brimob telah menembak para petani yang
sedang mengendarai motor menuju lokasi. Penembakan tersebut tanpa peringatan
tembakan keudara namun langsung membabi buta dan berdurasi sekitar 15 menit
sebagaimana diutarakan oleh korban.Saat itu terdapat 130 brimob dan terdapat
juga TNI Marinir, namun menurut korban lagi, Marinir tidak melakukan tindakan
apapun.
Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00.Dan
dalam insiden tersebut telah jatuh korban; 1.Zaelani (45) warga Desa Kagungan
Dalam meninggal ditempat karena luka tembak dikepala yang menembus diatas
telinga, 2.Rano Karno (28) luka perut dan lengan, 3. Muslim (18) luka berat di
kaki dan harus diamputasi karena tulang pecah, , 4. Reli (32) luka tembak di
bahu kanan, 5.Hirun (18) luka tembak kaki kiri, 6.Lukman (25) luka tembak kaki
kiri, dan 7 Matahan (38) luka dikaki kiri dan 8. Jefi (26) luka bakar
Mendapat kabar dari anak almarhum bahwa ayahnya
meninggal karena ditembak Brimob sekitar 500 orang dari 10 desa datang ke pos
Brimob untuk melakukan perlawanan, namun karena tidak ada lagi orang, maka
pelampiasan kemarahan dilakukan dalam bentuk pembakaran mes perkantoran dan
sarana lainnya milik PT.BSMI. http://idayoce.blogspot.co.id/2013/12/kasus-pembantaian-mesuji.html
ANALISIS: Kasus-kasus
yang menyangkut sengketa dan konflik di bidang pertanahan dapat dikatakan tidak
pernah surut, bahkan mempunyai kecenderungan untuk meningkat di dalam kompleksitas
permasalahannya maupun kuantitasnya seiring dinamika di bidang ekonomi, sosial,
dan politik. Berbagai upaya penyelesaian sengketa pertanahan memlaui proses
litigasi (peradilan) yang ada dianggap belum mampu menyelesaikan sengketa yang
ada, sehingga berbagai upaya alternatif penyelesaian sengketa pertanahan
seperti mediasi,fasilitasi dan lainnya kemudian mengemuka dengan sasaran untuk
meminimalisir sengketa pertanahan yang sarat dengan kepentingan baik untuk
kepentingan pembangunan maupun kepentingan masyarakat sendiri. Pilihan
penyelesaian sengketa melalui cara perundingan/mediasi ini mempunyai kelebihan
bila dibandingkan dengan berperkara di muka pengadilan yang tidak menarik
dilihat dari segi waktu,biaya, dan pikiran/tenaga. Di samping itu, kurangnya
kepercayaan atas kemandirian lembaga peradilan dan kendala administratif yang
melingkupinya, membuat pengadilan merupakan pilihan terakhir untuk meyelesaikan
sengketa. Mengingat permasalahan pertanahan yang muncul dewasa ini dimana
secara kualitas maupun kuantitas semakin meningkat memerlukan penanganan yang sistematis sehingga alternatif
penyelesaian sengketa melalui mediasi bisa diperdayakan.
Keberhasilan
suatu proses mediasi adalah didasarkan kepada kesepakatan para pihak yang
bersengketa dan keahlian seseorang mediator. Proses pelaksanaan mediasi yang
sampai saat ini masih mengalami kendala-kendala yang mengakibatkan
pelaksanaannya tidak berhasil. Kendala ini timbul karena adanya kepentingan
para pihak yang saling mementingkan kepentingan pribadi sehingga pelaksanaan
mediasi sering mengalami dead lock (kegagalan). Sehingga kegagalan proses
mediasi yang dilakukan akan menimbulkan proses penyelesaian melalui badan
peradilan yang ada sehingga rakyat sendiri merasa tidak adil dengan tindakan
yang dilakukan oleh pengadilan yang mana rakyat hanya mempunyai kekuatan hukum
berdasarkan tanah ulayat sedangkan pihak yang berkepentingan mempunyai kekuatan
hukum yuridis melalui sertifikat yang dimilikinya.
2.
Kasus
umum kedua : keyakinan masyarakat luas bahwa saluran saluran formal yang
seharusnya dapat menampung dan diandalkan untuk menyelesaikan masalah dan
aspirasi masyarakat tidak berfungsi dengan semestinya.
Buwas: Maraknya Ladang Ganja Akibat Dicuekin Pemda
TANGERANG - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyayangkan masih
banyak ditemukan ladang ganja di beberapa wilayah Indonesia. Padahal,
sosialisasi tentang bahaya narkoba sudah dilakukan terhadap semua kalangan.
BNN pun mensinyalir hal itu terjadi akibat kurang
pedulinya pemerintah daerah (pemda) terhadap wilayahnya sendiri. Mengingat
dalam kasus luasnya ladang ganja di beberapa wilayah di Indonesia seperti Aceh
dan Papua, sebetulnya menjadi peran pemerintah.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan,
seharusnya pemerintah bisa lebih peduli dengan wilayahnya. “Ladang ganja yang
ditanam oleh masyarakat setempat ini bukti bahwa pemerintah setempat kurang
perhatian dan peduli terhadap wilayahnya,” katanya saat pemusnahan narkoba di
Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (15/4/2016).
Ditambahkan pria yang akrab disapa Buwas, bahwa pihak
BNN sudah melakukan upaya dengan membahas soal bahaya narkoba kepada kepala
daerah beserta jajarannya. “Hal ini sudah terjadi berulang kali, dan seharusnya
pemerintah setempat bisa memberikan solusi lain seperti penanaman pohon lain
selain ganja,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai hukuman terkait para petani
ganja, kata Buwas, dalam hal ini proses hukum terus berlanjut. “Mereka
menyadari dan tahu kalau ganja itu merupakan narkoba. Namun, bukan hanya
petaninya, tetapi pemodalnya juga. Hal ini sudah terjadi berkali-kali, hausnya
pemerintah setempat bisa lebih peduli dan menyadari kalau ada lahan-lahan yang
dijadikan ladang ganja,” ujarnya.
ANALISIS :
Pemikiran bahwa seringkali suatu hubungan mengalami konflik dan mengalami
kemunduran yang disebabkan adanya proses penyampaian aspirasi dan negosiasi
yang tidak berjalan dengan baik dan mengakibatkan pola komunikasi diantara
masyarakat dan pemerintah berubah. Terhambatnya komunikasi dialami oleh banyak
orang dalam berbagai profesi. Bahkan tidak sedikit orang yang kurang menghargai
pentingnya peranan komunikasi dalam kehidupannya. Sebaliknya orang-orang yang
pandai memanfaatkan komunikasi
kehidupannya cenderung berkembang pesat, baik dalam berusaha maupun dalam
berorganisasi sosial.
Pada
dasarnya teori interaksional simbolik berakar dan berfokus pada hakikat manusia
yang adalah makhluk relasional atau memansang hubungan sebagai suatu sistem.Teori
Interaksional Simbolik dalam kaitannya dengan penyelesain konflik maka antara
pemerintah dan rakyat juga didalam keluarga , maka komunikasi memegang peranan
penting dalam arti dengan adanya komunikasi yang efektif dapat memelihara dan
mempertahankan kesatuan artinya dengan adanya peran komunikasi yang tepat maka
dapat menyelesaikan konflik, komunikasi yang terjadi antara pemerintah dengan
remaja dan keluarga harus jugaadanya keterbukaan informasi sehingga komunikasi
dapat berjalan efektif yaitu dapat dipahami oleh rakyat sehingga kesenjangan
yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik.
Setiap
invidu pasti terlibat relasi dengan sesamanya. Tidaklah mengherankan bila
kemudian teori interaksional simbolik segera mengedepankan bila dibandingkan dengan teori-teori lainnya,
alasannya ialah diri manusia muncul didalam dan melalui interaksi dengan yang
diluar dirinya sendiri. Interaksi itu sendiri membutuhkan simbol-simbol
tertentu. Simbol misalnya bahasa, tulisan dan simbol lainnya yang dipakai
bersifat dinamis. Keunikan dan dinamika simbol dalam proses interaksi sosial menuntut
manusia harus lebih kritis, peka, aktif
dan kreatif dalam menginterpretasikan simbol-simbol yang muncul dalam interaksi social.
Penafsiran yang tepat atas simbol tersebut turut menentukan arah
perkembangan manusia dan lingkungannya. Kurang adanya penyampaian pesan dari
pemerintah dalam rangka penyelesaikan konflik dan juga kurangnya komunikasi
yang terjadi antara pemerintah dan rakyat dalam memecahkan masalah pada
permasalahan, tetapi pada dasarnya rakyat dapat menerima jika ada pesan yang
disampaikan oleh pemerintah dalam menyelesaikan konflik tetapi pesan tersebut
kurang dilaksanakan oleh pemerintah sehingga pemerintah tidak mendengarkan
aspirasi yang diutarakan oleh masyarakat.
3.
Kasus
umum ketiga ; harapan yang diyakini oleh masyarakat melalui kekerasan semacam
ini akan terjadi perubahan
Demo Anarkis Sopir Taksi di Jakarta Mendunia
Fino Yurio Kristo - detikinet
Selasa, 22/03/2016 13:56 WIB
Jakarta -
Demonstrasi ribuan sopir taksi menentang aplikasi ride sharing langsung
mendunia. Beberapa media di mancanegara langsung menurunkan berita soal kondisi
terkini di Jakarta.
'Disgruntled Indonesian taxi drivers protest
ride-hailing apps' begitu judul kantor berita Inggris, Reuters.
"Ribuan sopir taksi turun ke jalanan di ibu kota Jakarta untuk memprotes
aplikasi transportasi seperti Grab dan Uber, membuat beberapa bagian kota
macet,"
'Jakarta taxi drivers protest
against Uber and Grab' tulis BBC. "Para pengemudi taksi mengatakan aplikasi
seperti Uber dan Grab, telah banyak menurunkan pendapatan mereka. Video dari
Jakarta memperlihatkan beberapa pendemo menyerang kendaraan dan kelihatannya
mengancam sopir taksi yang tidak ikut demo," begitu laporan BBC.
Media
di Australia bahkan mengabarkan pemerintahnya memperingatkan agar warga
Australia berhati hati terkait demo hari ini yang berpotensi rusuh. 'Travellers warned as Jakarta taxi service
protests turn violent' tulis Sydney Morning Herald.
"Polisi
mengeluarkan tembakan peringatan setelah sopir taksi diserang dalam sebuah
protes masif melawan layanan ride sharing online Uber dan GrabTaxi yang membuat
lalu lintas di ibu kota Indonesia itu terhambat," tulis mereka.
"Fairfax
Media melihat sekitar 15 pemotres menghentikan taksi Express dan memukul wajah
pengemudinya. Dalam adegan chaos itu, seorang pengemudi Go Jek juga menjadi
target namun dia berhasil lolos meski helmnya tertinggal di jalan,"
Sydney
Morning Herald melaporkan kalau pemerintah Australia memperbarui travel advisory ke Indonesia,
memperingatkan kalau demonstrasi ini bisa berujung kekerasan. Warga Australia
diminta menghindari area protes seperti di gedung DPR, jalan Gatot Subroto,
serta memonitor situasi terkini di media lokal.
ANALISIS : Adanya suatu kelompok kepentingan seringkali merupakan
suatu kebutuhan yang tak bisa dihindari bagi kelompok-kelompok yang ada di
dalam sebuah komunitas masyarakat, hal ini tidak lain karena berbagai kebijakan
atau keputusan politik yang ada seringkali tidak sesuai dengan aspirasi
kelompok yang ada, sehingga sebuah kelompok kepentingan bertugas untuk
memperjuangkan aspirasi anggotanya agar tercipta sebuah keputusan yang dapat
menampung aspirasi yang ada
David
B. Truman dalam bukunya “The Govermental Process” (1951), dimana dalam buku ini
menjelaskan bahwa interaksi antara kelompok-kelompok adalah merupakan kenyataan
politik. Individu-individu yang memiliki kepentingan yang sama mengikatkan baik
secara formal maupun informal ke dalam kelompok kepentingan (interest group)
yang dapat mengajukan dan memaksakan kepentingan-kepentingannya kepada
pemerintah. Dalam hal ini Truman mengartikan kelompok kepentingan sebagai suatu
kelompok yang memiliki sikap yang sama dan memiliki tujuan yang sama pula untuk
mengajukan tuntutan-tuntutan terhadap kelompok yang lain dalam lapisan
masyarakat. Dan kelompok kepentingan itu akanmempunyai arti politis jika
kelompok kepentingan itu mengajukan tuntutan terhadap suatulembaga
pemerintahan.
Persaingan
antara Taksi Konvesional dengan Taksi online di Jakarta sangatt erasa, walaupun
jika dilihat seperti tidak ada persaingan.Namun hal ini sangat dirasakan oleh para
supir Taksi Konvesional semenjak keberadaannya Taksi online milik orang asing
yang bisa dipesan melalui software yang tehubung dengan koneksi internet. Disini
yang akhirnya muncul adanya persaingan yang tidak terlihat karena para supir Taksi
tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya menjalankan perintah dari pengelola
saja,terkadang mereka pun dalam sehari cuman mendapatkan satu penumpang.
Berbeda dengan Taksi online yang jumlah armadanya tidak begitu banyak yang
akhirnya mereka masih bisa mendapatkan penumpang jauh lebih banyak dibanding
dengan konevesional
Kelompok
Kepentingan yang ada di Jakarta memiliki pengaruh yang cukup kuat, dan mereka
tidak lebihnya terus memperjuangkan aspirasi mereka melihat beberapa kebijakan
yang menurut mereka tidak sesuai dengan yang ada di lapangan. maka adapun saran
yang didapat adalah diharapkan adanya sebuah kebijakan dari pemerintah yang
membahas masalah Angkutan Taksi di Jakarta. maksud dari saran ini juga untuk
pengembangan studi kelompok kepentingan di Jakarta
4.
Kondisi
umum keempat : hilangnya wibawa pemerintah di mata masyarakat
INTERVENSI JOKOWI BIKIN HILANG WIBAWA POLRI
SENIN, 04 MEI 2015 , 15:45:00 WIB
SENIN, 04 MEI 2015 , 15:45:00 WIB
LAPORAN: SAMRUT LELLOLSIMA
RMOL.
Usulan Presiden Joko Widodo agar Bareskrim Polri membebaskan penyidik KPK,
Novel Baswedan menuai kritik keras. Usulan tersebut bisa jadi merupakan tekanan
alias intervensi dari Jokowi terhadap penegakan hukum. Direktur Eksekutif
Bimata Politica Indonesia (BPI), Panji Nugraha yang mengatakan itu dalam
perbincangan dengan redaksi, Senin (4/5).
Menurutnya, saat ini
masyarakat sangat khawatir dengan kondisi nasional di bawah pemerintahan
Jokowi-JK. Pelemahan penegakan hukum, tidak stabilnya ekonomi, sosial dan
politik berujung pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Presiden, lanjut dia, seharusnya bisa menghormati proses hukum dengan membiarkan penanganan perkara dugaan kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian, terhadap pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 silam tetap berjalan.
"Karena jika benar Novel tidak terbukti bersalah pasti pengadilan akan membebaskan Novel, dan Jokowi tidak bisa intervensi dengan kekuasaannya, karena berakibat hilangnya wibawa Polri," tegas Panji.
Presiden, lanjut dia, seharusnya bisa menghormati proses hukum dengan membiarkan penanganan perkara dugaan kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian, terhadap pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 silam tetap berjalan.
"Karena jika benar Novel tidak terbukti bersalah pasti pengadilan akan membebaskan Novel, dan Jokowi tidak bisa intervensi dengan kekuasaannya, karena berakibat hilangnya wibawa Polri," tegas Panji.
Jokowi sebaiknya
menempatkan diri menjadi penengah, bukan seolah memperkeruh suasana KPK-Polri
yang sudah mereda dan saat ini kembali bersitegang.
"Jika Jokowi ingin mendapatkan kembali kepercayaan publik untuk memimpin Indonesia, perkuat penegakan hukum dan stabilkan ekonomi serta politik, karena jika Jokowi tak mampu, bukan tidak mungkin beberapa bulan kedepan akan ada gerakan mosi tidak percaya dari rakyat terhadap kepemimpinan Jokowi," demikian Panji menutup perbicangan.
"Jika Jokowi ingin mendapatkan kembali kepercayaan publik untuk memimpin Indonesia, perkuat penegakan hukum dan stabilkan ekonomi serta politik, karena jika Jokowi tak mampu, bukan tidak mungkin beberapa bulan kedepan akan ada gerakan mosi tidak percaya dari rakyat terhadap kepemimpinan Jokowi," demikian Panji menutup perbicangan.
Novel ditetapkan tersangka
oleh Polda Bengkulu pada tahun 2012 terkait kasus penganiayaan yang menyebabkan
kematian, terhadap pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 silam.
Novel yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengklu diduga
terlibat penembakan saat memimpin penyergapan tersebut. [sam] http://hukum.rmol.co/read/2015/05/04/201312/Intervensi-Jokowi-Bikin-Hilang-Wibawa-Polri-
ANALISIS :
merosotnya wibawa hukum akan berdampak terhadap kurangnya kepercayaan
masyarakat pada hukum. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum, akan
berdampak pula pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Apa jadinya
negara apabila masyarakatnya sudah tidak percaya hukum maupun pemerintahannya.
Setiap orang dapat bertindak menurut kata hatinya (semaunya) tanpa peduli akan
hak orang lain. Situasi seperti ini akan dengan mudah pula dimanfaatkan oleh
kelompok-kelompok tertentu atau kepentingan sendiri atau kelompoknya.
Sejak
tahun 1960-an peran pemerintah dalam pembangunan mulai mendapat kritik. Kritik
itu terutama datang dari kalangan penganut neoliberalisme, yang antara lain
diseponsori oleh IMF. Serangan terhadap campur tangan pemerintah terjadi
mula-mula dimulai dengan kritik terhadap teori Keynes, meskipun dia dikenal
mampu mengatasi depresi besar di dunia yang terjadi pada periode pertengahan
bagian pertama abad ke-20, yang sekaligus dianggap melandasi Era Keemasan
(Golden Age) dinegara-negara maju. Era itu adalah era gemilang selama 25 tahun
sesudah PD-II, dimana hampir semua negara mengalami kemajuan, terutama
dinegara-negara maju. Setelah masa gemilang selama 25 tahun, Amerika Serikat
dan Eropa mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan ekonominya. Karena itu
timbul anggapan bahwa campur tangan pemerintah dapat menghambat kebebasan
individu untuk berinisiatif. Kritik itu merambat juga terhadap Teori Keynes
yang melandasi intervensi pemerintah yang dianggap mempunyai kelemahan dalam
proses pengambilan kebijakan, dimana kompromi politik lebih menjadi landasan
(Ha-Joon Chang, 2003). Kritik terhadap campurtangan pemerintah juga berhubungan
dengan pelecehan terhadap birokrasi yang dipandang tidak efisien, pemborosan
sumberdaya dan paternalistik.
Merosotnya
wibawa hukum dapat terjadi karena hukum tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya
oleh pemerintah. Hukum didesain dan dijadikan tidak lebih hanya sebagai alat
untuk melindungi dan atau melegitimasi setiap sikap tindak para pejabat negara.
artinya hukum yang seharusnya memberi perlindungan bagi semua orang ternyata
hanya memihak pada sekelompok orang, yakni hanya kepada kelompok masyarakat
yang mempunyai uang. Sehingga hukum dapat diperjual-belikan. Sebagai akibatnya
masyarakat sakit hati dan kecewa, dan akhirnya tidak mau peduli dan atau tidak
mau mengahrgai hukum dan pemerintah.
Cara
yang pertama untuk mengembalikan wibawa hukum dan pemerintah adalah melalui
para penegak hukum. Para penegak hukum ini adalah pemerintah dan juga
pengacara. Pemerintah yang dimaksud disini adalah pemerintah di dalam
pengertian luas yakni dengan mengikuti pendapat C.F.Strong adalah meliputi
eksekutif,legislatif,dan yudikatif. Peranan pemerintah dalam upaya
mengembalikan wibawa hukum adalah sangat menentukan, karena pemerintahlah yang
secara langsung menerapkan hukum. Apabila pemerintah tidak mau melaksanakan dan
menerapkan hukum dengan benar, maka masyarakat tidak akan pernah percaya pada
hukum dan pemerintah, sebab faktor penyebab utama merosotnya wibawa hukum itu
adalah kekecewaan masyarakat pada pemerintah karena pemerintah tidak pernah
konsekuen dan benar melaksanakan hukum.
5.
Kondisi
umum kelima : crowding yang oleh freedman dirumuskan sebagai bentuk stress yang
diakibatkan oleh interaksi sosial yang eksesif dan tidak dikehendaki berkenaan
dengan lingkungan padat.
Kemacetan
Jakarta Timbulkan Kerugian Rp28 Triliun
Jakarta (ANTARA News) -- Tingkat kemacetan yang sudah
dalam taraf memprihatinkan di wilayah Jakarta diperkirakan juga mengakibatkan
kerugian yang diderita seluruh warga ibukota bisa mencapai hingga sekitar Rp28
triliun per tahun."Estimasi total merugian karena dampak kemacetan di
Jakarta mencapai Rp28,1 triliun," kata pakar lingkungan Fakultas Tehnik
Universitas Indonesia Dr Firdaus Ali MSc, dalam diskusi di Jakarta, Kamis.
Firdaus memaparkan, total kerugian tersebut dapat
dibagi atas menjadi beberapa sektor, seperti kerugian akibat bahan bakar,
kerugian waktu produktif warga, kerugian pemilik angkutan umum, dan kerugian kesehatan.Jumlah
kerugian yang paling besar adalah pada sektor kerugian bahan bakar yang bisa
menghabiskan hingga Rp10,7 trilun per tahun.Kerugian bahan bakar dihitung dari
banyaknya BBM yang terbuang karena kendaraan terjebak kemacetan.Sedangkan
jumlah kerugian terbesar kedua adalah kerugian waktu produktif warga negara
yang diperkirakan mencapai Rp9,7 triliun per tahun.
Namun, yang paling dicemaskan adalah kerugian di
sektor kesehatan yaitu sebanyak Rp5,8 triliun per tahun. Kerugian kesehatan
antara lain karena stres atau faktor polutan asap yang keluar saat kemacetan
dan terhirup oleh warga ibukota lainnya yang sedang melintas.Sedangkan kerugian
yang diderita pemilik angkutan umum bisa mencapai Rp1,9 triliun per tahun
karena berkurangnya jumlah rit yang bisa ditempuh angkutan umum akibat macet.
Hal tersebut, ujar Firdaus, juga merupakan ironi
karena angkutan umum merupakan salah satu faktor utama yang menjadi penyebab
kemacetan di ibukota.Angkutan umum menjadi penyebab macet antara lain karena
perilaku sopir yang suka "mengetem" atau menunggu lama di suatu titik
jalan untuk mengangkut penumpang padahal hal itu malah mengakibatkan
tersendatnya arus lalu lintas.
Sementara itu, pembicara lainnya, Guru Besar Fakultas
Kesehatan Masyarakat UI Prof Dr Umar Fahmi Achmadi MPH PhD mengemukakan, bidang
transportasi memberikan kontribusi sekitar 80 persen dari pencemaran udara.Umar
juga memaparkan, beberapa jenis bahan pencemar polusi udara dapat berdampak
antara lain pada organ paru-paru (asma, bronkitis, pneunomia), kardiovaskuler,
sistem syaraf, dan liver-ginjal.
ANALISIS : Kemacetan yang sering terjadi tidak hanya
berdampak pada sisi sosial pengguna jalan saja, namun tentunya pada kendaraan
yang digunakan pengguna jalan. Kemacetan akan mempengaruhi setiap perjalanan,
baik perjalanan untuk bekerja maupun perjalanan bukan untuk bekerja. Hal itu
akan mempengaruhi pergerakan orang dan arus barang. Kendaraan yang melaju pada
lalu lintas normal, tidak terjebak kemacetan, biasanya mengkonsumsi BBM sesuai
dengan efisiensi mesin kendaraan dalam mengkonsumsi BBM. Kendaraan bermotor
biasanya ditunjukkan dengan perbandingan per
satu liter bensin dengan jarak yang dapat ditempuhnya, misalnya konsumsi
satu liter bensin untuk delapan kilometer untuk jenis kendaraan mobil, tetapi
efisiensi kendaraan ini juga dipengaruhi oleh jenis mobil, kapasitas cc mesin,
dan merk mobil tersebut.
Kemacetan
lalu lintas telah menjadi fenomena umum di daerah perkotaan.Beberapa faktor
spesifik seperti jumlah penduduk, urbanisasi, penambahan pemilikan kendaraan,
dan penambahan jumlah perjalanan juga turut menambah masalah kemacetan lalu
lintas.Penambahan jumlah penduduk dan urbanisasi biasanya terjadi di negara yang
sedang berkembang.Perkembangan Kota Malang yang pesat menyebabkan lebih banyak
penduduk yang datang dan menetap.Hal ini bisa dilihat dengan berkembangnya
jumlah pemukiman penduduk di berbagai wilayah di Kota Malang. Penduduk ini
memerlukan tempat tinggal yang akan menyebabkan kota menjadi lebih padat.
Mobilitas penduduk meningkatkan kebutuhan akan angkutan umum. Sesuai dengan
peningkatan pendapatan penduduk, pemilikan kendaraan dan jumlah perjalanan juga
akan meningkat sehingga menghasilkan lebih banyak kebutuhan akan fasilitas dan
pelayanan transportasi. Faktor -faktor ini turut pula mempercepat peningkatan
kemacetan lalu lintas di Kota Malang.
Kemacetan
merupakan salah satu indikasi dari
ketidakaturan pemanfaatan atau aturan atas suatu barang publik yang
menjadi kebutuhan masyarakat banyak, misalnya jalan raya.Keberadaan suatu
barang publik dimana setiap orang berhak untuk menggunakan atau mengambil
manfaatnya tanpa bisa dilarang oleh peng guna lainnya. Akhirnya kondisi ini
dapat menyebabkan tragedy of common yaitu penurunan manfaat dari suatu barang
publik yang harus ditanggung oleh semuanya akibat dari pemanfaatan seseorang
atau kelompok terhadap barang publik tersebut. Kemacetan mengakibatkan pengguna
jalan merasakan stress, waktu terbuang, mengurangi jam belajar atau jam kerja,
pemborosan bensin, dan hilangnya pendapatan.
moga sukses kak, jangan lupa kunjungi laman saya di
BalasHapusHarga Toyota Prius
keren sekali kak, jangan lupa kunjungi website kami di
BalasHapusAminoglikosida