Rabu, 06 Mei 2015

PERENCANAAN PENGAJARAN ILMU ILMU SOSIAL



RANGKUMAN KELOMPOK 11
PERENCANAAN PENGAJARAN ILMU ILMU SOSIAL
Dosen Pengampu:
Muh. Hendri Nuryadi,S.Pd.M.Sc
Disusun oleh:
Anggi Yoga P             (K6414007)
Dina Fitri F                 (K6414017)
Romi Syahrial             (K6414049
Salman Al Afif           (K6414051)
Wiwin Winarni            (K6414056)



PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SURAKARTA
2014



Perencanaan pengajaran pada dasarnya adalah salah satu tugas profesional guru. Sejak jabatan guru merupakan profesi dan untuk menduduki jabatan profesi itu diperlukan pendidikan khusu dan dalam jabatan tersebut terdapat jenjang karier,maka perencanaan pengajaran merupakan sesuatau yang tak mungkn dihindari. Perencanaan pengajaran adalah salah satu bentuk manifestasi akuntabilitas tersebut karena melalui perencanaan pengajara mguru dapat mempertanggung jawabkan apa yang dilakuakannya.
Dalam situasi pendidikan yang berlaku di Indonesia, perencanaan guru terjadi setelah kurikulum nasional dinyatakan resmi berlaku. Guru mengembangkan perencanaannya berdasarkan kurikulum nasional tersebut., untuk kegiatan kependidikan yang menjadi tanggung jawab selama siswa tersebut terdaftar di unit pendidikan dimana guru yang bersangkutan bekerja.
 Pemahaman guru terhadap kuikulum belum menjamin guru akan melaksanakan apa yang diinginkan kurikulum. Sebagai tenaga yang memilki pandangan profesional tertentu guru mendasrkan perbuatan mendidiknya atas pandangan,sikap,dan keyakinan mengenai apa yang terbaik untuk anak didiknya.. jika pandangan kurikulum mengenai hal ini sesuai dengan pandangan guru maka apa yang diharapakan kurikulum dari guru akan terlaksana.
Jika pandangan guru berbeda dengan pandangan kurikulum dan guru tidak mau mengubah pandanganya maka apa yang diharapkan kurikulum tidak akan terlaksana.
Dalam perencanaan yang dibuat guru maka pandangan,sikap,keyakinan profesional itu akan diterjemahkan dalam perencanaan yang dibuat guru. Dalam perencanaan tersebut akan tergambar kemana siswa kan di bawa dalam proses pendidikan yang dikembangkan guru.
Peran penting yang dimainkan guru menyebabkan pembahasan mengenai perencanaan pengajaran tidak mungkin dilepaskan dari pembicaran mengenai guru.
Berbagai komponen dalam perencanaan pengajaran yang dikembangkan guru adalah sama dengan komponen dalam kurikulum. Komponen tersebut adalah tujuan, proses belajar siswa untuk mencapai tujuan tersebut, proses bantuan yang dirancang guru untuk memberi kemungkinan kepada proses belajar tadi terlaksana, sumber Yng akan digunakan siswa dan guru serta evaluasi pelajaran yang akan dilaksanakan.
A.    Kurikulum Ilmu Sosial SMA 1994
Kurikulum SMA 1994 terdiri dari atas beberapa dokumen kurikulum. Dokumen pertama adalah apa yang dinamakan Pedoman Umum. Prinsip dan struktur kurikulum yang dikenal dengan buku I. Struktur kurikulum SMA 1994  yangberbeda dengan kurikulum sebelumnya adalah pengorganisasian unit belajar dari sistem semester kembali kepada sistem catur wulan (CAWU).
Struktur umum kurikulum 94 untuk SMA tidak berbeda denagan kurikulum 84. Pada dasarnya kedua kurikulum ini mengenal kelompok mata pelajran yang harus diikuti oleh semua siswa dan kelompok mata pelajaran yang hanya diikuti sekelompok siswa.
Mata pelajaran ilmu ilimu sosial dalam kurikulum 94 termasuk dalam dua kelompok yaitu kelompok program umum dan kelompok program ilmu ilmu sosial.
Sejarah Budaya adalah mata pelajaran yang dimasukan dalam kelompok program pengajaran khusus untuk program bahasa dan diajarkan baru di kelas III setelah siswa memamsuki program tersebut. Ekonomi dan Sejarah adalah dua disiplin ilmu yang mendapat kedudukan istimewa dalam kurikulum ini karena ia dipelajrai dari kelas I sampai kelas III walaupun keduanyan memiliki perbedaan
Berbeda dengan kurikulum sebelumnya,kurikum 94 tidak lagi menggunakan model teknologi pendidikan. Kurikulum 94 tersebutsepenuhnya dikembangkan dengan model pendekatan kurikulum dalam pendekatan ini tidak sepenuhnya menggunakan pemikiran yang teknologis. Kenyataan yang demikian yang dimunkinkan oleh sifat tujuan yang tidak hanya bersifat penguasaan konsep atau materi penting tetapi juga penguasaan terhadap ketrampilan kognitif dan pengembangan sikap
Tujuan yang mengandalkan pada penguasaaan konsep  dan kurang memperhatikan proses , mudah tergelincir pada penguasaan yang bersifat hafalan. Jika hafalan itu berkenaan dengan sesuatu yang tidak berkenaan dengan apa yang sudah dimilki siswa maka hafalan itu hanya akan menjadi beban siswa karena pengetahuan yang dihafalkan itu tidak memberi arti kepada siswa yang bersangkutan.
Model kurikulum 94 lebih mengarah pada model tyler, terutama yang berhubungan denagn aspek tujuan, materi kurikulum dan posisi siswa  dalam suatau proses be;lajar di dalam kelas. Kelebihan model ini adalah pengembangan kognitif lebih tinggi bukanhafalan dan pengembangan ketrampilan dan sikap yang mendasar.
            Selain dari apa yang sudah dikemukakan mengenai kurikulumSMA 1994 ,format garis-garis besar program pengajaran (GBPP) kurikulum 94 juga mnegalami perubahan besar dari apa yang dikenal dalam kurikulum 75 dan kurikulum84. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa format GBPP kurikulum 94 sesuai dengan apa yang dikenal dalam kurikulum 68 dan 64. Matriks sudah tidak lagi digunakan dalam GBPP kurikulum 94. Secara umu dapat dikatakan bahwa GBPP berisikan:
1.      Pendahuluan yang berisi dari:
·         Pengertian
·         Fungsi
·         Tujuan(kurikulum)
·         Ruang lingkup
·         Rambu rambu
2.      Program pengajaran untuk setiap kelas yang tediri dari:
·         Tujuan kelas
·         Materi kurikulum yang dirumuskan dalam bentuk pengalamn belajar, contohnya membahas pengertian dan batasan geografi, menguraikan ruang lingkup dan ilmu penunjang geografi,dll
Ciri GPBB kurikulum 94 ialah GPBB tidak menentukan atau memberi saran pada metode yang harus digunakan guru alokasi waktu untuk setiap bahasan.
Kurikulum 94 memberi kebebasan dan penghargaan professional yang tinggi terhadap kemampuan guru. Kurikulum 94 berangggapan bahwa sebagai tenaga professional guru harus dapat menentukan sendiri metode yang akan digunakan, sumber yang digunakan alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan, serta pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan.
Prinsip bahwayang belajar adalah siswa dan guru membantu siswa belajar dengan beragam ketrampilan professional yang dimilikinya. Diantara ketrampilan yang dimiliki guru adalah kemampuan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan tertentu, materi tertentu, suasana belajar tertentu dan kegiatan belajar siswa tertentu.
Atas prinsip diatas maka yang harus pertama dilakukan guru adalah tujuan apa yang akan dicapai, materi apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut. Maka guru ilmu-ilmu social harus dapat memutuskan bagaimana siswa belajar mengenai materi tersebut untuk mencapai tujuan.
Dalam GBPP sudah disajikan garis besar mengenai apa yang akan dilakukan oleh siswa. Didalam kurikulum ini guru bebas mengekspresikan metodenya untuk mencapai tujuan yang telah dituliskan pada kurikulum tersebut. Selain itu guru harus pandai membawa suasana kelas serta situasi yang ada dengan tujuan siswa dapat secara penuh atau optimal menerima serta memahami mengenai tujuan utama atau goal dalam setiap pembelajaran yang ada.

A.    Metode Guru
                          Kepercayaan yang sama diberikan kepada guru mengenai penentuan sumber belajar dan evaluasi hasil belajar. Guru dapat memberikan buku pelajaran yang terbaik menurutnya untuk digunakan oleh siswanya dan kebebasan menentukan sumber disini akan banyak memberikan banyak manfaat bagi guru karena dengan cara tersebut, guru tidak lagi perlu terikat pada hanya satu sumber buku.
                          Dengan kebebasan tersebut guru dapat dengan leluasa memberikan banyak sumber-sumber pembelajaran untuk para muridnya, dan guru juga dapat bekerja sama dengan kantor departemen dan pimpinan daerah dalam mengembangkan berbagai sumber yang ada. Banyak kegiatan masyarakat yang dapat dijadikan sumber bagi pendidikan ilmu-ilmu sosial. Masih banyak daerah-daerah dimana komunikasi menjadi salah satu masalah besar (walaupun kita sudah berada dalam abad globalisasi), dengan membantu masalah tersebut siswa berkesempatan melihat lebih dekat masalah sosial di sekitarnya secara lebih baik.
                          Melalui cara tersebut sekolah akan memiliki berbagai informasi mengenai masyarakat dan berbagai alternatif pemecahan masalah untuk masyarakat. Produk kegiatan masyarakat yang lain dan dapat digunakan sebagai sumber untuk pendidikan ilmu-ilmu sosial adalah berbagai hasil cetak tulis maupun elektronik.
                           Sumber belajar merupakan barang yang sukar diperoleh bagi sekolah yang berada di lingkungan terpencil atau yang sebagian besar siswanya berasal dari orang tua yang kurang mampu. Pengalaman menunjukan bahwa sekolah yang demikian keadaanya akan menjadi semakin buruk karena mereka mencoba menutup dirinya dari dunia luar. Dengan sikap yang tertutup seperti itu sekolah tidak mendapat perhatian dan bantuan dari lembaga-lembaga pendidikan.
B.     Faktor Guru

              Sebagai tenaga professional, guru merupakan pemegang kendali utama dalam proses pendidikan yang terjadi di suatu unit pendidikan atau bahkan di suatu kelas tertentu. Pada diri guru bergabung unsure-unsur kemampuan teknis profesi dengan unsur-unsur profesi yang bukan teknis.Keduanya itu akan menentukan unjuk kerja profesi guru yang bersangkutan.
                  Guru mempunyai banyak pandangan tentang kemampuan siswa dalam belajar ilmu-ilmu sosial yang merupakan faktor professional non teknis yang penting, dan pandangan tersebut juga mempengaruhi keberhasilan pengajaran ilmu-ilmu sosial disekolah. Jika guru ilmu sosial beranggapan bahwa siswa yang belajar ilmu-ilmu sosial adalah siswa “buangan” maka guru akan banyak merasakan banyak masalah dalam pengajaran dan melihat siswa sebagai orang tidak mempunyai skill/kemampuan apa-apa dalam bidang tersebut. Dengan adanya pandangan seperti itu guru tidak akan berupaya mengeluarkan seluruh kemampuan dan harapanyaagar siswa dapat berhasil dalam belajar.

Faktor non teknis yang juga banyak berpengaruh terhadap prestasi kerja guru adalah keyakinan diri guru tersebut. Guru yang yakin akan kemampuannya akan menjadi lebih baik dalam menjalankan tugasnya.
Kreativitas guru juga termasuk faktor non tekis lainnya. Kreativitas guru adalah komponen mencari ilmu dalam fungsi yang sangat tinggi dan oleh karenanya tidak mungkin  suatu profesi dapat dikembangkan dengan baik jika pemegang profesi itu tidak memiliki kreativitas. Kreativitas yang dimilikinya akan memberikan kesempatan dan kepuasan professional bagi dirinya sebagai guru dan siswa yan belajar ilmu social dari dirinya. 
Aspek non teknis lain yang tak kurang  pentingnya adalah kecintaan guru akan disiplin ilmu yang diajarkannya. Dengan demikian, siswa akan dapat menyerap ilmu secara keseluruhan karena keikhlasan penyampaian pembelajaran oleh sang guru.
 Selanjutnya, aspek profesional yang bersifat non teknis, adalah aspek yangsukar dikembangkan karena ia berhubungan erat dengan masalah kepribadian guru.  Jika aspek ini tidak/belum berkembang sebagaimana seharusnya ketika calon guru tadi masih dalam pendidikan. Hal itu tidak berarti bahwa ia tidak dapat dikembangkan sama sekali, apa yang sudah dialami selama masa pendidikan akan menjadi bekal untuk pengembangan selanjutnya.
C.Perencanaan Guru             
Perencanaan Guru adalah gambaran mengenai tanggungjawab profesional guru dan oleh karenanya merupakan salah satu kewajiban profesional guru. Karena perencanaan sebagai awal melangkah di dalam dunia pembelajaran,  untuk menentukan ke arah depan yang baik atau buruk. Maka dari itu, perencanaan sangat dibutuhkan.
Meskipun demikian, keterkaitan guru dengan model pengembangan perencanaan tidaklah merupakan sesuatu yang perlu diabaikan. Guru dapat saja mengembangkan model perencanaan yang diyakininya baik tetapi dapat pula mengikuti model perencanaan yang dianjurkan oleh kurikulum.                                                                                                                                           
            Prinsip-prinsip menentukan cara belajar siswa adalah :
a)      cara belajar ditentukan untuk mempelajari suatu materi harus sesuai dengan cara belajar yang telah ditentukan kurikulum mengenai pokok bahasan.
b)      Cara belajar yang memerlukan waktu yang lebih sedikit dengan hasil yang sama haruslah dipilih sebagai cara belajar terbaik dibandingkan cara belajar lain yang memerlukan waktu lebih lama.
c)      Cara belajar yang dipilih haruslah efektif dan ekonomis.
            Jika cara belajar sudah ditentukan maka langkah berikutnya adalah menentukan metode mengajar. Metode mengajar adalah sesuatu yang digunakan guru untuk memberi kesempatan kepada siswa belajar seperti yang dirancang.
            Pendekatan ini memang beda dengan yang sebelumnya.dalam metode sebelumnya guru menentukan metode atau kurikulum sekarang, guru harus benar-benar merencanakan metode mengajar yang akan digunakan dan bertanggung jawab atas cara siswa belajar.
            Prinsip menentukan metode mengajar :
a.       Semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas belajar siswa semakin baik.
b.      Semakin sedikit waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa dalam belajar semakin baik.
c.       Metode yang baik adalah yang sesuai dengan cara belajar yang akan dilakukan siswa.
d.      Metode yang baik adalah yang dapat dilakukan guru dengan baik.
e.       Tidak ada satupun metode yang paling sesuai untuk segala tujuan, jenis materi, dan proses belajar.
            Perencanaan berikutnya adalah menentukan alokasi waktu. Guru harus dapat menghitung berdasarkan proses belajar yang akan dilakukan siswa, materi pelajaran yang akan dipelajari, jumlah siswa dikelas, peralatan dan sumber belajar yang ada.
            Prinsip-prinsip untuk menetapkan waktu uang diperlukan untuk mempelajari suatu pokok bahasan :
a.       Tujuan kompleks menghendaki cara belajar yang memerlukan waktu lebih lama dibandingkan cara belajar yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan yang rendah.
b.      Proses belajar yang menuntut siswa lebih banyak bekerja menuntut waktu yang lebih banyak dibandingkan proses belajar dimana aktivitas gurr lebih utama.
c.       Kemampuan siswa yang rendah menuntut waktu belajar yang lebih lama dibandingkan ddengan kelompok siswa dengan kemampuan tinggi.
d.      Semakin kompleks materi yang dipelajari semakin banyak waKTU yang diperlukan.
e.       Waktu belajar dimana kondisi fisik tidak baik meminta jam belajar lebih lama untuk tujuan materi dan proses belajar yang sama dibandingkan dengan waktu belajar saaat kondisi baik.
f.       Siswa yang memiliki perhatian tinggi nmemerlukan waktu yang pendek dibandingkan siswa yang kurang memiliki perhatian terhadap materi.
            Hal lainnya adalah penentuan sumber. Guru-guru ilmu social berupaya mengajak siswa berkenalan dengan ilmu social yang akan berupaya dengan sekuat tenaga untuk memberikan kesempatan kepada siswa memiliki pengalaman belajar berhubungan langsung dengan sumber belajar pertama dan tidak jauh dari sumbernya.
            Evaluasi mengenai hasil belajar digunakan untuk menentukan tingkat perkembangan dan pencapaian tujuan yang sudah dilakukan siswa. Hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil belajar yang berhubungan dengan berbagai aspek yang ingin dicapai kurikulum. Oleh karena itu berhubungan dengan berbagai aspek kognitif dan kepribadian siswa.
            Tujuan kelas dan tujuan catur wulan dapat dijadikan patokan untuk menentukan hasil belajar yang akan dievaluasi. Selain itu digunakan untuk tujuan yang telah dirumuskan guru untuk setiap topic. Evaluasi lainnya yaitu guru diharapkan dapat melakukan evaluasi sehingga upaya-upaya perbaikan dapat digunakan untuk pengembangan proses belajar berikutnya.
            Setelah guru siap dengan perencanaan cawu maka guru diminta untuk mengembangkan rencana pengajaran atau satuan pengajaran. Komponen yang harus dikembangkan sama dengan yang dikembangkan dalam perencanaan cawu.
            Perbedaan paling utama adalah rencana pelajaran berhubungan dengan suatu topic tertentu yang akan diajarkan dalam satu cawu tertentu. Dalam kurikulum terdapat tujuan kurikuler tujuan kelas dan tujuan untuk setiap pokok bahasan.
            Tujuan yang akan dikembangkan guru dinamakan tujuan pengajaran khusus(TPK). Persyaratan untuk TPK tidak jauh beda dari persyaratan dalam pengembangan tujuan instruksional khusus, yaitu:
a)      Bersesuaian dengan tujuan atasnya.
b)      Harus khusus sehingga tidak mengundang berbagai tafsiran.
c)      Dirumuskan dalam kata kerja yang menggambarkan kualityas yang ingin dicapai.
d)     Berisikan materi yang akan dikaji
e)      Dapat dicapai.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar